Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengungkapkan kealfaan regulasi atas industri ekonomi digital akan membuat defisit transaksi berjalan Indonesia membesar.
Usaha rintisan (start-up) yang bergerak di bidang perdagangan elektronik (e-commerce) telah berkontribusi terhadap naiknya impor barang konsumsi.
Tercatat, pada 2018, impor barang jadi tumbuh 22% dari tahun sebelumnya. Padahal, konsumsi rumah tangga hanya naik 5%.
"Data asosiasi e-commerce menunjukkan bahwa 93% barang yang dijual di marketplace adalah barang impor. Produk lokal hanya 7%," ujar Bhima kepada Media Indonesia, Selasa (6/8).
Start-up di Tanah Air, lanjutnya, bisa jadi hanya dimanfaatkan sebagai rantai pasok produk perusahaan asing. Industri itu juga bisa menjadi lahan pemanfaataan data pribadi untuk pemasaran atau market intelligences.
"Dengan gunakan big data, mereka bisa petakan perilaku konsumen Indonesia untuk memasarkan produk dari perusahaan lain yg terafiliasi," tutur Bhima.
Maka dari itu, ia mendesak pemerintah untuk menyamakan aturan barang impor di retailer konvensional dan daring.
Sebelumnya, sudah ada beberapa pembatasan produk impor melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.04/2018. Kebijakan tersebut memperkecil nominal ketentuan nilai bebas bea masuk dari US$100 menjadi US$75 per hari.
"Tapi aturan itu belum cukup. Porsi barang impor di e-commerce harus diatur misalnya 70% harus menjual produk yang diproduksi lokal," ucap Bhima.
Untuk menjalankan kebijakan itu, sambung dia, perlu dibentuk agregator untuk menyerap dan memfasilitasi produk-produk lokal yang akan dipasarkan ke marketplace.
"Ada dana desa Rp70 triliun per tahun. Itu bisa dimamfaatkan untuk membangun BUMdes jangan hanya infrastruktur saja."
Selain menyumbang terhadap membengkaknya impor barang, industri startup juga banyak menggunakan tenaga kerja asing. Artinya, Indonesia harus mengimpor jasa tenaga ahli.
"Manfaat keberadaan start-up bagi penyerapan tenaga kerja masih terbatas. Kalau cuma driver online, jumlahnya memang jutaan, tapi itu kan low skilled. Yang high skilled bisa dihitung. Padahal high skilled itu yang kita butuh," ucapnya. (OL-09)
Dari 120 startup yang mendaftar dari 17 negara, AJARI sukses menonjolkan inovasinya dalam pemanfaatan AI untuk bidang pendidikan.
GRAB resmi meluncurkan program akselerator Grab Ventures Velocity (GVV) ke-8 yang didukung oleh Superbank dan Genesis Alternative Ventures.
Empat penggerak ekosistem startup terkemuka Asia Pasifik yakni, KUMPUL (Indonesia), TechShake (Filipina), Techsauce (Thailand), dan InnoLab Asia (Vietnam).
SETELAH membuka cloud region di Indonesia, Google Cloud mengklaim sejak lima tahun belakang telah memberikan kontribusi ekonomi senilai Rp900 triliun.
TiDB dikenal sebagai database SQL terdistribusi yang fleksibel dan open-source.
Penting adanya ruang bagi startup lokal untuk memperluas jejaring internasional.
Di tengah arus regulasi perpajakan yang semakin dinamis, perusahaan besar kini berada dalam tekanan yang jauh lebih sistemik.
PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo subholding dari PTPN III (Persero) mendapat apresiasi dari Pimpinan VII BPK Slamet Edy Purnomo dalam kunjungan kerjanya ke Java Coffee Estate.
MEMASUKI usia ke-26 tahun, PT Prima Karya Sarana Sejahtera (PKSS) yang memasuki usia ke-26 tahun berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi masyarakat dan mitra kerja.
PERUSAHAAN yang mampu membangun merek kuat yang berakar pada kekuatan karyawan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved