Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
SETELAH delapan bulan mempertahankan suku bunga acuan (Bank Indonesia repo rate) di level 6% terhitung sejak 15 November 2018, Bank Indonesia (BI) pada pekan lalu menurunkannya sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%.
Penurunan itu merupakan upaya BI dalam mendorong momentum pertumbuhan ekonomi dalam negeri di tengah ketidakpastian pasar uang di tingkat global beberapa waktu belakangan sebagai imbas dari meningkatnya tensi perdagangan global. Penurunan berdampak positif salah satunya membantu mengendalikan nilai inflasi.
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan mengatakan kebijakan penurunan tingkat suku bunga acuan itu ditempuh dengan mengacu pada prakiraan inflasi yang masih tergolong rendah dan terkendali di level 3,28% (yoy) pada semester I tahun ini.
Langkah yang mendapat respons positif dari pemerintah itu pun diharapkan dapat kembali dilakukan BI pada saat perekonomian dalam negeri terus berangsur membaik.
"Koordinasi antara BI selaku bank sentral dan pemerintah di segala lapisan menjadi krusial dalam mengendalikan pertumbuhan inflasi," tutur Pingkan, melalui rilis yang diterima, Senin (29/7).
Koordinasi itu, imbuh Pingkan, didukung dengan adanya sinergi dalam kebijakan utama yang dicanangkan bersama dengan mengedepankan 4K yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta koordinasi dan komunikasi yang efektif.
Empat poin kebijakan tersebut, menurut dia, dapat membantu pemerintah dalam menjaga tingkat inflasi tetap berada pada level rendah. Pada hakikatnya, stabilitas dan rendahnya tingkat inflasi suatu negara memainkan peranan penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
"Hal yang patut mendapat perhatian ekstra dari pemerintah ialah menjaga stabilitas harga pangan di tengah kondisi kemarau panjang yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia. Kerugian atas gagal panen berisiko pada meningkatnya harga komoditas di pasaran," tambahnya.
Pemerintah perlu mengedepankan kebijakan 4K dari hulu hingga ke hilir dan dengan terobosan kerja sama antara pemerintah di segala lapisan, termasuk membuka peluang kerja sama yang melibatkan sektor swasta untuk meminimalisasi gangguan produksi dan meningkatkan penetrasi distribusi.
Pemerintah diharapkan dapat merealisasikan target tersebut, mengingat pangan atau kelompok bahan makanan menjadi salah satu dari tujuh kelompok utama yang mempengaruhi inflasi berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK). (X-12)
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya melihat ruang untuk melanjutkan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) guna mendorong pertumbuhan kredit.
Pemangkasan suku bunga acuan BI dari 5,5% menjadi 5,25% pada Juli 2025 adalah langkah tepat untuk menggerakkan konsumsi domestik dan investasi.
Bank Indonesia atau BI menilai keputusan tarif impor Amerika Serikat memberikan dampak positif terhadap pasar keuangan Indonesia, terutama karena memberikan kepastian bagi para investor
Bank Indonesia (BI) pada Selasa-Rabu, 15-16 Juli 2025 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25%
Sudah saatnya Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan. Pasalnya, kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sudah terjadi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved