Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
LEMBAGA Penjamin Simpanan (LPS) membuka ruang bagi penurunan suku bunga penjaminan perbankan.
Hal tersebut bisa dilakukan menyusul kebijakan Bank Indonesia (BI) yang telah memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dari 6% menjadi 5,75% pada 18 Juli silam.
Direktur Group Penanganan Premi Penjaminan LPS Samsu Adi Nugroho mengungkapkan untuk menurunkan bunga penjaminan, pihaknya akan terlebih dulu melihat kondisi pasar.
"Kita lihat bagaimana perbankan menyesuaikan bunga deposito mereka. Kalau rata-rata turun ya otomatis tentu kita akan turun," ujar Samsu di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (27/7).
Baca juga: Laba Melesat, BTN Terbitkan Global Bond
Kendati demikian, ia mengatakan belum dapat memastikan ke level berapa suku bunga penjaminan akan disesuaikan.
Mengacu pada data di laman LPS, saat ini, tingkat bunga penjaminan periode 15 Mei-25 September 2019 untuk bank umum ditetapkan pada level 7%, bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebesar 9,50%.
Adapun, jadwal Rapat Dewan Komisioner LPS yang membahas terkait suku bunga penjaminan biasanya dijadwalkan pada September.
Namun, jika dampak penurunan suku bunga acuan BI berpengaruh cepat pada perkembangan bunga deposito, pengumuman penyesuaian bunga penjaminan LPS bisa dimajukan. (OL-2)
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari komitmen terutama mendorong literasi rupiah yang inklusif dan kontekstual di tingkat daerah.
Jadi, sebutnya, kegiatan ini sangat penting agar ke depan perumusan kebijakan di daerah secara umum terkait ekonomi, terutama terkait inflasi dapat dilakukan akurat.
PT Dupoin Futures Indonesia secara resmi terdaftar sebagai Pelaku Derivatif Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing (PUVA) di bawah pengawasan Bank Indonesia.
Pelaksanaan ERB 2025 secara resmi ditandai dengan pelepasan KRI Hasan Basri-382 dari Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Senin (22/7).
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya melihat ruang untuk melanjutkan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) guna mendorong pertumbuhan kredit.
Pemangkasan suku bunga acuan BI dari 5,5% menjadi 5,25% pada Juli 2025 adalah langkah tepat untuk menggerakkan konsumsi domestik dan investasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved