Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Di era modern seperti sekarang, para ibu selayaknya memiliki literasi keuangan yang diartikan sebagai pengetahuan atau kemampuan untuk mengelola keuangan. Literasi keuangan bukan lagi dianggap sepele tetapi telah menjadi bagian hidup dari para ibu yang memiliki peran penting dalam keluarga.
Apa sebenarnya literasi keuangan atau financial literacy itu? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengartikan literasi keuangan ialah rangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan, keyakinan, serta ketrampilan konsumen dan masyarakat luas sehingga mereka mampu mengelola keuangan dengan baik.
Dengan menilai betapa pentingnya literasi keuangan, Visa yang dikenal sebagai perusahaan pembayaran digital terdepan di dunia, meluncurkan kampanye #IbuBerbagiBijak di Jakarta, Senin (22/7). Dalam pelaksnaan yang menjalin kerja sama dengan OJK dan Bank Indonesia (BI), program kampanye tersebut digelar dalam rangka mengedukasi dan mendorong perempuan untuk berbagi pengetahuan seputar manajemen keuangan yang lebih baik.
Program #IbuBerbagiBijak bukanlah program baru tetapi telah memasuki tahun ketiga. Pogram #IbuBerbagiBijak telah menjangkau lebih dari 300 ribu perempuan di seluruh Indonesia sejak diluncurkan pertama kali pada 2017.
Tahun ini, kampanye #IbuBerbagiBijak akan berkolaborasi dengan sejumlah komunitas pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), salah satunya Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), dalam rangka memperluas sasaran program.
Kampanye tersebut bertujuan meningkatkan literasi keuangan para perempuan pelaku UMKM sekaligus mendorong inklusi keuangan ke komunitas yang mungkin masih belum memiliki akses ke layanan perbankan. Workshop #IbuBerbagiBijak kali ini akan diselenggarakan di dua kota besar, Bandung dan Yogyakarta, yang memang terkenal dengan semangat kewirausahaannya.
Riko Abdurrahman selaku Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia mengatakan, “Kami senang bisa bekerja sama dengan OJK dan BI untuk memperluas program #IbuBerbagiBijak tahun ini, dengan menggandeng para perempuan pelaku UMKM.”
“Kami meyakini bahwa mereka adalah salah satu pihak yang dapat berperan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja di masa mendatang. Pertumbuhan wirausaha perempuan sangat menjanjikan dan membanggakan,” jelas Riko.
“Kami ingin merayakannya dengan membekali para perempuan pelaku UMKM dengan manajemen keuangan yang lebih baik untuk memperluas bisnis mereka, dan ikut mengantarkan mereka menuju kesuksesan yang lebih lagi ke depannya,” tuturnya.
Sondang Martha Samosir, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan, mengatakan bahwa perempuan pelaku UMKM terkadang menjadi korban lembaga fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman daring yang tidak terdaftar dan berizin OJK.
Hal tersebut diduga karena tingkat literasi keuangan khususnya bagi para perempuan pelaku UMKM yang belum baik. Karena itu, kata Sondang, OJK senantiasa memberikan edukasi terkait risiko-risiko dalam industri pinjaman daring.
“Edukasi juga diberikan untuk mengetahui bagaimana memanfaatkan pinjaman daring secara bijak sebagai alternatif sumber permodalan selain perbankan, termasuk meningkatkan pemahaman akan risiko fintech P2P lending ilegal/ investasi fintech P2P ilegal digunakan untuk tindak kriminalitas,” jelas Sondang.
“Kami mengapresiasi PT Visa Worldwide Indonesia atas komitmennya dalam melaksanakan kampanye #IbuBerbagiBijak secara rutin sebagai salah satu program literasi dan edukasi keuangan khususnya bagi perempuan agar mereka tidak hanya paham keuangan tetapi juga mampu mengakses produk/layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya agar lebih cerdas dan bijak dalam mengelola keuangan,” papar Sondang.
Sementara itu, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Ricky Satria mengatakan bahwa pengembangan UMKM telah menjadi salah satu strategi utama Bank Indonesia dalam mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, kami sangat menggiatkan UMKM agar memanfaatkan teknologi digital dan segala instrumen non tunai yang tersedia untuk mendukung bisnis mereka. Program #IbuBerbagiBijak diharapkan dapat membekali perempuan pelaku UMKM dengan pengetahuan manajemen keuangan yang mereka butuhkan,” ungkap Ricky.
Diluncurkan pada Juni 2017, kampanye literasi keuangan #IbuBerbagiBijak dengan segera memperoleh respon positif di berbagai komunitas perempuan. Tahun lalu, program ini diselenggarakan berkolaborasi dengan beberapa wirausaha wanita inspiratif, salah satunya desainer Jenahara Nasution, serta sejumlah organisasi perempuan yang berpengaruh, yakni Dharma Wanita Persatuan Provinsi DKI Jakarta, Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI), dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK). (OL-09)
PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) ambil bagian dalam kegiatan Fintech Lending Days (FLD) 2025 yang diselenggarakan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia di Kota Sorong.
Sampai dengan periode Maret 2025, LKM yang telah memiliki izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan adalah sebanyak 245 LKM dengan nilai keseluruhan aset LKM mencapai Rp1,609 triliun.
Sejumlah lembaga internasional telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global lantaran ketidakpastian dan gejolak geopolitik dunia.
Pada Mei 2025 piutang pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan pembiayaan tercatat Rp504,58 triliun, atau tumbuh 2,83% secara tahunan.
INDUSTRI perbankan nasional dinilai masih menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah tekanan global. Pertumbuhan kredit pada Mei 2025 tercatat 8,43%, setara Rp7.900 triliun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, aset keuangan syariah di luar kapitalisasi saham syariah mencapai Rp2.883,67 triliun sepanjang 2024 atau tumbuh 11,67% secara tahunan.
Mahasiswa diajak mengenali lebih dalam cara kerja platform fintech peer-to-peer (P2P) lending, dan mengenal risiko dan manfaat dari pemanfaatan teknologi finansial.
Sepanjang Januari hingga Mei 2025, layanan ini membukukan 443 juta transaksi, didukung oleh 1,19 juta agen yang tersebar di 67.013 desa di seluruh Indonesia.
Lo Kheng Hong menekankan mahasiswa agar tidak mudah tergiur janji keuntungan cepat. Karena itu pentingnya kesabaran dalam berinvestasi.
Orangtua, pendidik, dan berbagai lembaga kini mulai menyasar kalangan anak dan remaja untuk menanamkan literasi keuangan yang bisa menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan.
Kemenag meningkatkan pendidikan berkualitas yang merata melalui peningkatan kualitas pendidikan agama Islam (PAI) bagi guru PAI dan siswa muslim di sekolah.
Manajemen keuangan merupakan pengetahuan esensial bagi generasi muda untuk membentuk kebiasaan yang baik dalam mengelola uang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved