Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pemerintah Optimistis Pasar India Kembali Terbuka Lebar

Andhika Prasetyo
17/7/2019 13:20
Pemerintah Optimistis Pasar India Kembali Terbuka Lebar
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

PEMERINTAH optimistis pasar India untuk produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya asal Indonesia akan kembali terbuka lebar.

Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita setelah sebelumnya melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan, Industri dan Perkeretaapiaan India Piyush Goyal, pekan lalu.

"Kami meminta mereka menurunkan tarif bea masuk CPO dan turunannya. Mereka pun merespons dengan baik tetapi mereka juga meminta akses pasar yang lebih besar ke Indonesia," ujar Enggartiasto kepada Media Indonesia, Selasa (16/7).

Beberapa hal yang diminta pemerintah India adalah kemudahan akses impor untuk produk otomotif, farmasi, buah-buahan, susu, daging kerbau dan ban.

Untuk produk otomotif, mereka meminta Indonesia melonggarkan ketentuan impor otomotif completly built up (CBU) dan menyesuaikan standar emisi yang ada dengan standar internasional.

Baca juga: Indonesia-India Bahas Perlindungan Warga Di Dialog Konsuler

Sementara itu untuk farmasi, India meminta agar porsi impor produk tersebut ditambah. Adapun, untuk daging kerbau, dia meminta Indonesia menghapuskan kebijakan kuota impor dan menambah jumlah pelabuhan yang bisa dimasuki oleh komoditas tersebut.

"Kemudian, kalau kita impor beras, mereka minta prioritas. Jadi seandainya nanti ada tender lagi untuk impor beras, mereka pasti dilibatkan," papar Enggartiasto.

Selain itu, Indonesia juga telah memangkas tarif bea masuk produk gula mentah (raw sugar) dari negara tersebut menjadi 5%. Sebelumnya, impor komoditas itu dikenai tarif most favourable nations sebesar Rp500 per kilogram.

"Sebetulnya ini wajar karena India mengalami defisit perdagangan dengan Indonesia. Kita surplus besar," tuturnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, total perdagangan Indonesia dan India pada 2018 mencapai US$18,75 miliar dengan nilai ekspor Indonesia ke India sebesar US$13,72 miliar dan impor sebesar US$5,01 miliar.

Dengan demikian, Indonesia meraup surplus neraca perdagangan sebesar US$8,7 miliar. Sebagaimana diketahui, Negeri Bollywood, sejak 1 Maret 2018, menaikkan bea masuk terhadap produk CPO Indonesia dari 30% menjadi 44% serta produk turunannya dari 40% menjadi 50%.

Hal serupa dilakukan India terhadap produk CPO Malaysia. Hanya saja, kenaikan yang ditetapkan hanya sampai 45% atau 5% lebih rendah dari Indonesia.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya