Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kemenkeu Optimistis SBR007 Laku di Pasaran

Atalya Puspa
11/7/2019 20:21
Kemenkeu Optimistis SBR007 Laku di Pasaran
ilustrasi investasi(thinkstock)

Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan, Loto Srinaita Ginting optimistis surat berharga negara (SBN) savings bond ritel (SBR) seri SBR007 yang baru saja dirilis bakal laku di pasaran.

Pasalnya, dirinya melihat minat investor yang sangat tinggi melihat kondisi perekonomian Indonesia yang baik.

"Dengan semua pengelolaan ekonomi baik, defisit tidak berlebihan, pengelolaan prudent. Semuanya baik sehingga sejalan denga rating yang baik, itu meningkatkan confident. Minat investasinya pasti besar," kata Loto di Jakarta, Kamis (11/7).

Dirinya mengungkapkan, penerbitan SBN sendiri menyasar investor domestik yang kini masih kalah agresif dibanding investor asing.

Loto menyatakan, pihaknya berharap agar kepemilikan asing atas SBN bisa turun dari porsi sekarang yang hampir mencapai 40%, sedangkan SBN ritel domestik diharap dapat mencapai 9% hingga 10%.

Baca juga : Perluas Basis Investor, SBR007 Sasar Milenial

Demi mencapai target tersebut, hingga saat ini pemerintah masih terus membuka ruang bagi investor domestik untuk berinvestasi.

"Sebenarnya pemerintah memberikam ruang itu. Tapi faktor pertimbangan lain, masyarakat memang masih perlu edukasi dan promosi," jelas Loto.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Pengendalian Pembiayaan dan Risiko Luky Afirman menjelaskan, maraknya minat investor asing untuk berinvestasi di Indonesia merupakan pengaruh dari kondisi perekonomian global yang sedang tak menentu.

Dengan begitu, investor asing melirik Indonesia sebagai emerging market yang menjanjikan.

Adapun, dirinya menjelaskan tingkat suku bunga SBR007 yang berada di level 7,5% atau turun dibanding SBR006 yang berada di level 7,95% merupakan kebijakan yang diambil melihat dari kondisi suku bunga BI dan kondisi perekonomian global.

"Kita tahu, di akhir Mei kemarin ada mitigasi, S&P, adanya pernyataan dovish dari Fed Fund Rate-nya Amerika (Serikat), itu kan mengakibatkan adanya penurunan suku bunga atau yield obligasi yang cukup signifikan. Nah itu dia artinya kan harus kita sesuaikan juga," tuturnya.

Untuk diketahui, SBR007 merupakan alternatif investasi yang dikeluarkan pemerintah dengan masa penawaran 11-25 Juli 2019. Dengan tingkat kupon minimal mengambang (floating with floor) sebesar 7,5%, SBR007 memiliki tenor dua tahun dengan pemesanan minimul Rp1 juta dan maksimum Rp3 miliar.

Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di SBR007 dapat melakukan registrasi di 20 mitra distribusi yang telah ditetapkan. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya