Peran Bursa Bisa Atasi Utang LN

(Pun/E-1)
08/7/2019 07:20
 Peran Bursa Bisa Atasi Utang LN
Vier Abdul Jamal, Senior Stock Trader & Block Investors(ist)

PASAR modal dinilai dapat berkontribusi guna meringankan beban utang luar negeri asalkan lebih sinergi dan dioptimalkan. "Solusi melunasi utang negara dan swasta dengan menggunakan struktur pasar modal bisa mempersingkat waktu penyelesaian utang. Bahkan, ke depan bisa menjadi sumber pendanaan bagi pemerintah atau swasta," ujar Vier Abdul Jamal, Senior Stock Trader & Block Investors, di Jakarta, Minggu (7/7).

Menurut Jamal, kekuatan pasar modal yang memiliki transaksi harian berkisar Rp8 triliun-Rp10 triliun tak bisa mengabaikan kontribusi BUMN yang sudah bercokol sejak lama di Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti PT Telkom, Bank Mandiri, BRI, dan BNI. Kapitalisasi emiten BUMN ini terus merangkak dari tahun ke tahun hingga mencapai Rp1.839 triliun per 29 Desember 2017.

"Bila BUMN yang telah melantai di BEI menerbitkan saham baru right issue atau hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan leverage 10 kali dan rasio 1:99, puluhan, bahkan ratusan triliun lembar saham dapat dicetak dari proses ini," ujarnya.

Dengan asumsi masing-masing BUMN yang listing di BEI menerbitkan 250 triliun saham baru, maka dengan hanya empat perusahaan BUMN yang tercatat sudah bisa menerbitkan 1.000 triliun saham.

"Jika harga per lembar sahamnya naik menjadi dua kali lipat, dapat dipastikan mencetak 2.000 triliun," papar Jamal.

Hasil aksi korporasi yang menghasilkan 2.000 triliun saham baru tersebut, tambahnya, dapat dicairkan dengan menjualnya ke pasar untuk diserap investor ritel ataupun institusi sehingga negara dapat mengantongi minimal uang tunai Rp2.000 triliun.

Struktur lainnya, jelas Jamal, saham baru hasil right issue tersebut dapat dijadikan asset back securities dalam menerbitkan National Bond yang dapat dijual murah, misalnya Rp50.000 per unit. Agar strategi ini mulus, kata dia, seluruh bank pemerintah dan swasta bisa menjadi agen penjualan ke investor ritel dan institusi. (Pun/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya