Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Meningkat dengan Bisnis Waralaba

Andhika Prasetyo [email protected]
08/7/2019 07:00
 Meningkat dengan Bisnis Waralaba
MARTIN SUNU DAN MICHAEL MARVY JONATHAN CO FOUNDER BAKSO KEMON(Dok.MI)

Kemitraan bisnis waralaba gerai minuman segar Co Choc meningkat pesat. Belum genap dua tahun, Co Choc sudah memiliki 52 outlet di sejumlah kota di Indonesia.

Peningkatan pesat itu terjadi karena pola bisnis franchise yang diterapkan sederhana, terjangkau, dan profit yang menarik.

"Kenapa bisnis kami begitu cepat berkembang? Karena kami memiliki produk unik, harga kompetitif, dan kemitraan yang sederhana dengan investasi ringan," ujar Michael Marvy Jonathan, salah satu petinggi grup Mitra Boga Ventura (MBV), pemilik merek Co Choc di sela-sela pameran International Franchise, License, and Business Concept Expo and Conference (IFRA) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, pekan lalu.

Dalam pameran waralaba yang digelar 5-7 Juli itu, selain Co Choc, MBV juga menghadirkan Bakso Kemon.

Marvy menjelaskan, Co Choc berasal dari Bandung dan didirikan pada 28 Maret 2018. Saat ini Co Choc sudah memiliki 22 outlet yang beroperasi di Bandung, Cimahi, Jakarta, Bekasi, Tangerang, Medan, Padang, Makassar, Surabaya, dan Yogyakarta.

Dalam tiga bulan ke depan, ada 30 outlet Co Choc terbaru yang akan dibuka di Bandung (7 outlet), Jabodetabek (12 outlet), Medan (4 outlet), Yogyakarta (1 outlet), Surabaya (3 outlet), dan Padang sebanyak 3 outlet.

"Co Choc ialah brand asli Indonesia yang merupakan pelopor minuman chocolate ganache," kata Marvy.

Bahan baku cokelat berasal dari Jawa, Sumatra, dan Sulawesi sehingga Co Choc menghadirkan kekayaan cita rasa cokelat Indonesia.

"Kami bekerja sama dengan petani cokelat dari berbagai daerah di Indonesia untuk mendapatkan biji kakao terbaik untuk menciptakan racikan minuman cokelat yang menggugah selera," tutur Marvy.

Produk minuman yang unik itu dijual dengan harga kompetitif, yakni dalam rentang Rp15.000 hingga Rp19.000. Marvy melanjutkan, animo mitra untuk bekerja sama dengan BMV untuk membuka waralaba gerai Co Choc sangat tinggi karena kemitraan yang sederhana dan terjangkau.

Untuk investasi awal, para mitra cukup membayar fee kemitraan sebesar Rp50 juta untuk tiga tahun, lalu pembelian peralatan dan bahan baku awal Rp15 juta, dan pembuatan booth sebesar Rp30 juta sehingga total Rp95 juta.

"Selama pameran IFRA ini, kami memberikan diskon 30%, jadi hanya Rp80 juta," kata dia.

Terus tumbuh

Sekjen Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih saat membuka IFRA 2019 menyatakan, tahun ini perekonomian Indonesia akan melanjutkan momentum pertumbuhan. Diyakini pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 5,3%. Tentunya itu membuka peluang bagi pengembangan usaha, termasuk di bidang waralaba.

Menurut Karyanto, pangsa pasar waralaba di Indonesia cukup besar dan terus bertumbuh. Hal itu didukung tingginya permintaan terutama dari golongan masyarakat menengah.

"Mereka membutuhkan ruang sosialisasi dan bergaul yang mendorong menjamurnya waralaba di bidang makanan dan minuman," ujar Karyanto.

Hal senada dikatakan Ketua Kehormatan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar. Menurut dia, waralaba merupakan pilihan tepat bagi mereka yang ingin bekerja mandiri. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya