Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KEMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) berencana memperbaiki 38 terminal bus tipe A sehingga memiliki standar layaknya bandara pada 2020 mendatang.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengungkapkan, rencana tersebut merupakan permintaan dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Yang disampaikan Pak Menteri singkat, jelas, padat gitu, saya minta tahun depan terminal harus sama dengan bandara," kata Budi Setiyadi menirukan ucapan Menhub saat ditemui di Kantor Staf Presiden, Rabu (19/6).
Setelah mendengar permintaan Menhub tersebut, Budi Setiyadi kemudian melakukan kajian terhadap tingkat pelayanan, performa, hingga sumber daya manusia (SDM) di bandara.
Baca juga : Menhub Akui Mudik Lebaran 2019 Masih Belum Maksimal
"Pergerakan saya kemudian setelah itu adalah yang pertama kita harus nyari bandara seperti apa sih level of servicenya," terang dia.
Selain mengkaji tingkat pelayanan, Budi menambahkan bahwa dana turut menjadi hal yang penting dalam pelaksanaan proyek perbaikan tersebut.
"Nah, yang pertama kita lakukan adalah saya mencari dana dulu untuk membangun secara fisik, karena membangun fisik kan sepanjang memang ada anggaran saya mudah untuk membangun itu," tuturnya.
Untuk memenuhi kebutuhan dana perbaikan terminal, Budi mengaku Menhub telah menyampaikan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bahwa Dirjen Perhubungan Darat akan diberikan backup anggaran tahun depan.
"Kemarin saya ke DPR Komisi V, saya akan ditambah untuk pembangunan bidang terminal, tapi kan tidak hanya sampai di situ saja," bebernya.
Dia menambahkan, selain dana, pihaknya akan menyiapkan konsep peningkatan kualitas level pelayanan hingga memperbaiki sarana tambahan yang ada di terminal.
"Termasuk menyangkut masalah booth makanan yang ada di dalamnya itu kita akan perbaiki semua," katanya.
Budi memperkirakan biaya yang akan dihabiskan untuk perbaikan tersebut adalah sekitar Rp30 miliar sampai Rp40 miliar untuk setiap terminal, tergantung kondisi terminal tersebut.
"Rata-rata kalau kita akan membangun kembali atau kemudian merenovasi, ini besar ya, jadi per terminal antara Rp30-40 miliar," tandasnya. (OL-7)
Kedelapan terminal penumpang itu antara lain berada di Tanjungpinang, Sibolga, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Emas, Gresik, Lembar, Bima dan Parepare.
Kemenko Polkam menerjunkan tim pemantauan ke enam wilayah prioritas jelang puncak arus mudik Lebaran 2025. Keenam wilayah prioritas itu adalah Lampung, Banten, DKI Jakarta
Sebanyak 15 petugas yang dikerahkan nantinya bertugas menerima laporan hingga mengecek tiket bus apakah memang sesuai dengan tarif yang berlaku.
Untuk memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan,Terminal Cicaheum bekerja sama dengan tim penguji kendaraan bermotor melakukan ramp check atau pemeriksaan kelaikan kendaraan.
Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi menginstruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) agar Terminal Tanjung Pinggir tersebut segera dioperasikan.
Sehingga jika ditotal, 9355 warga meninggalkan Jakarta menggunakan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) via terminal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved