Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
SUDAH waktunya bagi Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga acuan demi menstimulasi dunia usaha dan mendongkrak perekonomian nasional.
Selama satu tahun terakhir, bank sentral Tanah Air telah menujukkan sikap prostabilitas dengan terus menaikkan suku bunga acuan sampai 1,75 basis poin hingga akhirnya menyentuh 6% pada saat ini.
Hal itu dilakukan demi menahan arus modal asing keluar serta menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca juga : Pelaku Usaha Harap BI Turunkan Suku Bunga Acuan
Ketika kondisi sudah cenderung stabil, sudah semestinya BI memberikan perhatian pada sektor riil dengan menurunkan suku bunga acuan.
"Kebijakan ini diperlukan untuk mendorong dunia usaha bergerak lebih cepat. Dengan bunga yang lebih rendah, biaya peminjaman akan lebih ringan," ujar ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira kepada Media Indonesia, Rabu (19/6).
Namun, di sisi lain, tentu ada risiko yang harus dihadapi karena penurunan suku bunga akan memicu keluarnya modal asing.
"Tetapi, kalau melihat perkiraan The Fed yang juga akan memangkas bunga, seharusnya itu tidak akan menjadi persoalan," tuturnya.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari komitmen terutama mendorong literasi rupiah yang inklusif dan kontekstual di tingkat daerah.
Jadi, sebutnya, kegiatan ini sangat penting agar ke depan perumusan kebijakan di daerah secara umum terkait ekonomi, terutama terkait inflasi dapat dilakukan akurat.
PT Dupoin Futures Indonesia secara resmi terdaftar sebagai Pelaku Derivatif Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing (PUVA) di bawah pengawasan Bank Indonesia.
Pelaksanaan ERB 2025 secara resmi ditandai dengan pelepasan KRI Hasan Basri-382 dari Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Senin (22/7).
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya melihat ruang untuk melanjutkan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) guna mendorong pertumbuhan kredit.
Pemangkasan suku bunga acuan BI dari 5,5% menjadi 5,25% pada Juli 2025 adalah langkah tepat untuk menggerakkan konsumsi domestik dan investasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved