Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (12/6).
Dalam pertemuan itu Jokowi ditemani oleh Staf Presiden Teten Masduki, Ahmad Erani Yustika, Ari Dwipayana, dan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir.
Sementara itu, perwakilan Kadin yang hadir yaitu Ketua Umum Rosan Perkasa Roeslani, Wakil Ketua Umum Raden Pardede, James Riady, Shinta Kamdani, Johnny Darmawan, Ilham Habibie, hingga Anindya Bakrie.
Adapun dari HIPMI, hadir yakni Ketua Umum Bahlil Lahadalia, Wakil Ketua Umum Yaser Palito, hingga jajaran pengusaha lainnya.
"Pada kesempatan yang baik ini sekali lagi saya ucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah,"" kata Jokowi.
"Mohon maaf lahir dan batin minal aidzin wal faidzin kepada Ketua Kadin beserta seluruh jajaran pengurus, ketua HIPMI beserta seluruh jajaran pengurus dan seluruh pengusaha yang hadir," jelasnya.
Baca juga : Menkeu: Indonesia Akan Batasi Tenaga Kerja Asing
Jokowi menegaskan, sudah saatnya bagi seluruh pemangku kepentingan terkait kembali fokus membangun ketahanan ekonomi nasional, pascaPilpres 2019.
"Kita tahu pemilu telah selesai meskipun masih ada proses MK. Kita berharap kita fokus lagi, konsentrasi lagi pada urusan-urusan ekonomi," tegasnya.
Rosan sebagai Ketua Umum Kadin yang hadir pada kesempatan itu menyatakan kali ini pertemuan dengan Presiden Jokowi memang sedikit berbeda karena digabung dengan Hipmi agar lebih komprehensif.
Menurut Rosan, setelah Pemilu Damai ini selesai, pertemuan dengan Presiden Jokowi punya makna berarti karena kalangan pengusaha mendapat banyak masukan penting dari Jokowi, bagaimana langkah kebijakan yang harus diambil untun dunia usaha ke depan.
“Presiden Jokowi kan tak punya beban sama sekali untuk lima tahun ke depan sehingga beliau menyatakan akan siap mendorong penuh masalah ekonomi. Beliau juga meminta masukan dari kami dan kami dari Kadin memberikan tiga masukan kepada beliau," kata Rosan dalam keterangan resminya.
Masukan yang diberikan Kadin, yaitu : Pertama soal TKI, Kadin menyebut Indonesia dengan Filipina punya jumlah TKI yang hampir sama, yaitu berkisar 3,6 juta orang.
Remittance kita 11 miliar dolar Amerika Serikat, sementara Filipina yang pengiriman TKI nya 3,5 juta orang itu remittancenya sampai 33 miliar dolar AS. Nah ini faktor bahasa atau nursing ini kita kan kalah jadi sisi-sisi ini yang harus kita benahi," ujar Rosan.
Kedua, mendorong pariwisata Indonesia agar bisa lebih maju lagi karena dibanding negara-negara Asia lain seperti Thailand, pendapatan devisa mereka lebih baik.
"Nah ini yang harus kita dorong ke depannya, dan yang ketiga adalah soal tekstil dimana kita mengalami lonjakan tekstil atau garmen tahun ini sampai 25%, ini yang harus bisa kita manfaatkan dengan lebih baik lagi,” jelas Rosan.
“Presiden juga bilang, masukan itu tak perlu banyak-banyak, yang penting adalah implementasinya dan perwujudannya,” tandas Rosan. (RO/OL-8)
ARAH pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai semakin suram. Indikator-indikator utama terus melemah, kebijakan publik dianggap belum efektif.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Langkah pemerintah melakukan deregulasi terkait impor dan kemudahan berusaha diapresiasi.
HIMPUNAN Kawasan Industri Indonesia (HKI) menegaskan perlunya langkah konkret untuk memperkuat ekosistem investasi kawasan industri di tengah target ambisius pemerintah
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved