Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Sambut Positif Penaikan Peringkat Utang Indonesia

Nur/X-6
03/6/2019 08:05
Sambut Positif Penaikan Peringkat Utang Indonesia
Peringkat Utang Indonesia(Standard & Poor's (S&P))

SETELAH menaikkan peringkat utang jangka panjang Indonesia dari BBB- menjadi BBB, hal yang sama juga dilakukan Lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) terhadap peringkat utang sejumlah perusahaan perseroan di Indonesia.

Peringkat utang tersebut seiring naiknya peringkat utang jangka panjang Indonesia dari BBB-/Outlook Stabil menjadi BBB/Outlook Stabil pada 31 Mei 2019.

"Kami menaikkan peringkat utang PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Pertamina (persero)," sebut S&P dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/5). Peningkatan peringkat utang itu dilakukan karena S&P percaya bahwa perusahaan-perusahaan tersebut akan terus memainkan peran penting di Indonesia (lihat grafis). "Outlook stabil pada kedua perusahaan tersebut mencerminkan outlook peringkat jangka panjang di Indonesia," kata S&P.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menanggapi positif naiknya peringkat utang jangka panjang Indonesia dari BBB- menjadi BBB ialah hal yang positif. Peringkat ini semakin memberikan keyakinan kepada para investor bila mereka berinvestasi di dalam negeri.

"Dari sisi risiko, Indonesia menjadi lebih kecil," kata Hariyadi saat dihubungi Media Indonesia, kemarin.

Dalam kaitan itu, Hariyadi meminta pemerintah menyin-kronkan regulasi-regulasi yang berkaitan dengan perizinan berusaha. Pasalnya, kata dia, masih banyak regulasi di daerah yang tidak sinkron dengan pusat.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman mengatakan naiknya peringkat itu menunjukkan rasa kepercayaan kepada pemerintah dan dunia usaha di Indonesia meningkat. Sementara itu, bagi investor, kata dia, peringkat tersebut memberikan amunisi tambahan untuk berusaha dan berinvestasi di Indonesia akan lebih aman.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menekankan bahwa naiknya peringkat utang harus bisa diwujudkan dengan masuknya Foreign Direct Investment atau investasi asing langsung. Pasalnya, kenaikan peringkat menyiratkan investor percaya atas potensi dan kemampuan Indonesia dalam mengelola risiko.

"Kepercayaan ini harus bisa diwujudkan dalam bentuk aliran modal lebih baik khususnya dalam bentuk FDI, bukan portofolio seperti selama ini. Inilah kesempatan mengubah struktur modal yang masuk agar lebih didominasi FDI," kata Piter. (Nur/X-6).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya