Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH mulai membuka penawaran Sukuk Tabungan seri ST004 secara daring kepada investor individu Warga Negara Indonesia (WNI), Jumat (3/5). Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan pihaknya optimistis penawaran sukuk tersebut bisa mencapai target indikatifnya sebesar Rp2 triliun.
"(Optimistis) Rp2 triliun. Kita ingin (ada pendapatan tambahan) dari THR, tapi di sisi lain konsumsi bulan Ramadan itu tinggi. Jadi, makanya targetnya cukup moderat sebesar Rp2 triliun," kata Luky dalam launching masa penawaran Sukuk Tabungan seri ST 004 di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (3/5).
Adapun masa penawaran Sukuk Tabungan seri ST004 tersebut akan berlangsung mulai tanggal 3 hingga 21 Mei 2019 dengan minimum pemesanan Rp1 juta dan maksimum Rp3 miliar. ST004 memiliki tenor dua tahun dan menawarkan tingkat imbalan/kupon minimal sebesar 7,95% per tahun.
"Tujuan penerbitan ST004 secara online adalah untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel, menyediakan alternatif investasi bagi masyarakat, mendukung terwujudnya keuangan inklusif serta memenuhi sebagian pembiayaan APBN 2019," terangnya.
Baca juga: Lelang Sukuk, Pemerintah Serap Rp8,03 Triliun
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan Dwi Irianti menyampaikan target indikatif dari penawaran sukuk tabungan tersebut sebesar Rp2 triliun dan maksimal Rp5 triliun.
Penawaran yang dilakukan jelang bulan Ramadan ini, lanjut Dwi, cukup menantang. Pasalnya, pengeluaran individu terutama milenial biasanya cukup tinggi saat bulan puasa.
"Kita harapkan yang baby boomers tidak terpengaruh lebaran, (jadi) dananya bisa masuk lebih banyak," tuturnya.
Nantinya, sebagian hasil penawaran Sukuk Tabungan tersebut akan digunakan untuk mendukung sektor pendidikan.
"Penerbitan sukuk itu sebagian dimasukkan untuk pembangunan proyek-proyek yang mendukung pendidikan kita," pungkasnya.(OL-5)
Pemerintah mengaku tidak dapat memenuhi kebutuhan dana tersebut apabila hanya bersumber dari APBN.
Kupon ST003 akan disampaikan Pemerintah sebelum Masa Penawaran.
ST-003 mengacu pada BI 7 Days Reverse Repo Rate.
Penerbitan SBN sendiri menyasar investor domestik yang kini masih kalah agresif dibanding investor asing.
Proses pemesanan pembelian ST005 dilakukan melalui sistem elektronik yang disediakan mitra distribusi dan terhubung dengan sistem e-SBN
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved