Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Butuh Bawang Putih, DKI Jakarta Tunggu Izin Impor Kemendag

Putri Anisa Yuliani
29/4/2019 15:00
Butuh Bawang Putih, DKI Jakarta Tunggu Izin Impor Kemendag
Pedagang menimbang bawang putih.(MI/Panca Syurkani)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta menunggu izin dari Kementerian Perdagangan untuk membuka keran impor bawang putih.

Pada tahun sebelumnya, BUMD milik Pemprov DKI yang bergerak di bidang pangan yakni PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) mendapat lisensi impor bawang putih sebanyak 10 ribu ton.

Tahun ini FSTJ kembali mengajukan impor untuk 20 ribu ton bawang putih. Jumlah impor tahun ini memang membengkak seiring pertumbuhan permintaan bawang putih serta persiapan stok menghadapi masa puasa dan Idul Fitri.

"Saat ini kami masih menunggu persetujuan impor melalui terbitnya Rekomendasi Impor Produk Hoktikultura (RIPH) dari Kemendag. Sambil menunggu kami juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian mengenai syarat-syarat yang sudah kami berikan," kata Direktur Utama PT FSTJ Arif Prasetyo pada konferensi pers di Balai Kota, Senin (29/4).

Salah satu syarat yang sudah dipenuhi untuk mengajukan izin impor yakni pemenuhan wajib tanam bibit bawang putih sebanyak 5% dari total impor.

Arif mengatakan pihaknya sudah menanam bibit bawang putih di lahan seluas 170 hektare di berbagai wilayah di Jawa Tengah.

"Sudah ada pula beberapa wilayah yang panen bawang putih. Oleh karena itu kami optimis izin impor akan diberikan," terangnya.

Meski optimistis izin impor akan dikeluarkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap merencanakan upaya antisipatif guna tetap mendapatkan pasokan bawang putih jika izin gagal didapat.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan importir yang sudah mendapat lisensi. Ada tujuh importir dan kami minta masing-masing dari importir itu untuk menyediakan satu kontainer untuk DKI saja," kata Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian Sri Haryati.

Sri juga menegaskan Pemprov DKI telah berupaya sejak lama untuk menekan harga bahan pangan hingga nanti menjelang puasa Ramadhan serta hari raya Idul Fitri.

"Kalau bazar murah sudah di 70 kelurahan dilakukan PD Pasar Jaya. Tapi menjelang puasa memang lebih intensif dan masif tidak hanya di kelurahan tapi juga di RPTRA. Intinya keamanan pangan kan bukan hanya harga terkendali tapi juga keterjangkauan masyarakat itu diutamakan," tukasnya.

Baca juga: Kemendag: Tren Harga Bawang Putih di Pasar Menurun

Sementara itu, Kepala Bulog Wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat Tommy Desralingga mengatakan Bulog sudah memiliki 260 ribu ton cadangan beras. Stok ini cukup untuk tiga sampai empat bulan mendatang.

"Stok lainnya seperti gula dan tepung terigu semua cukup dan aman," ujarnya. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik