Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAH menilai program Biodiesel 20% atau B20 memiliki peran yang signifikan dalam menekan defisit migas. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor migas Maret 2019 mencapai 1,54 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau turun 2,7% dibandingkan Februari 2019 dan juga turun 31,17% dibandingkan Maret 2018.
"Faktanya itu (program B20) sebenarnya efektif untuk mengendalikan impor migas. (Dampak B20) Lumayan signifikan," kata Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (16/4).
Ia mengatakan bahwa memang masalah bangsa ini adalah pada defisit migas. Maka itu, pemerintah mengeluarkan program B20 untuk mengendalikan impor migas. Saat ini, realisasi penerapan B20 sudah di angka 99%.
"Tahun lalu, kita kaget karena September, Oktober, impor solar tinggi sekali, ternyata dampaknya bukan di bulan-bulan tersebut, baru Desember turunnya signifikan, Januari (juga)," kata Susiwijono. Sebagai informasi, penerapan program B20 dilakukan per 1 September 2018.
Baca juga: Program B20 Terus Tekan Impor Migas
Usai B20 berjalan sukses, kata dia, pemerintah akan segera menerapkan program B30 dan bahkan B100. Hanya saja, diakuinya, itu membutuhkan proses. "Pelan-pelan B30, terus B100," ucapnya.
Secara terpisah, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Adriyanto pun mengatakan hal yang senada. Menurutnya, salah satu faktor turunnya impor migas pada Maret 2019 adalah efektivitas dari kebijakan pengendalian impor migas.
"Kebijakan itu berupa program B20 dan pembelian minyak mentah hasil produksi domestik oleh Pertamina," pungkasnya. (OL-7)
CarbonX juga bergabung dalam sesi agenda bersama panel dengan tajuk “Carbon Trade & Investment” dan “Community Development Engagement Opportunity.”
Shinta yang juga CEO Sintesa Group juga dinilai merupakan individu yang turut berkontribusi dalam pemberdayaan perempuan di Indonesia maupun mancanegara.
Sebagai forum dialog resmi G20 yang mewakili komunitas bisnis global, B20 bertugas memformulasikan rekomendasi kebijakan atas sejumlah isu global yang selaras dengan agenda G20
Sebanyak 52 poin kesepakatan termuat dalam dokumen deklarasi yang dinamakan “G20 Bali Leaders Declaration”.
Shinta juga dengan bangga menyatakan tahun ini, 34% anggota Task Force/Action Council B20 Indonesia adalah perempuan yang menunjukkan komitmen berkelanjutan Indonesia di B20
Bali Leaders Declaration yang menonjol adalah seluruh anggota G20 berkomitmen untuk mengadopsi teknologi digital guna mendorong inovasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved