Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERTUMBUHAN ekonomi Indonesia dipandang tidak mengagumkan, tetapi juga tidak mengecewakan. Hal ini disampaikan oleh ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara saat dihubungi, Minggu (14/4).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun lalu berada di angka 5,17% atau dikalahkan Vietnam dan Filipina pada kawasan Asia Tenggara. Tapi jika dibandingkan dengan negara-negara G-20, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tempat ketiga.
"Saya pikir pertumbuhan ekonomi kita moderat saja. Dibilang mau krisis ya tidak, dibilang bagus banget ya tidak," kata Bhima.
Laju pertumbuhan ekonomi yang biasa saja alias moderat salah satunya akibat investasi dari pihak asing yang cenderung melambat. Di sisi lain, pertumbuhan investor domestik ditopang kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mencapai angka di atas 20% belum mampu mengatrol kenaikan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Investasi asing minus jadi harus memperkuat struktur ekonomi kita. Ada 16 paket kebijakan yang perlu dipertajam insentifnya," imbuh Bhima.
Pemerintah mendapatkan apresiasi khusus dalam beberapa aspek seperti penurunan angka kemiskinan menjadi satu digit, berkurangnya pengangguran, dan semakin tipisnya ketimpangan ekonomi. Namun, Bhima menilai pemerintah seharusnya dapat menekan angka-angka tersebut lebih kecil lagi.
Sebagai contoh, angka kemiskinan per September 2018 lalu tercatat pada kisaran 9,66% dari jumlah penduduk Indonesia atau setara 25,67 juta jiwa. Angka tersebut disebut Bhima dapat dipangkas lagi menjadi 7%-8%, meski membutuhkan usaha yang lebih keras.
"Misal indikator kesejahteraan mengatakan aspek kemiskinan turun, pengangguran turun, ketimpangan turun. Ini achievement yang harus diapresiasi. Di sisi lain, kita melihat penurunan ini kurang signifikan. Target pemerintah 7%-8% dan memang harus ada effort lebih besar lagi," tutupnya. (A-2)
Ia juga menyampaikan target perbaikan sistem penyaluran bantuan dalam empat bulan ke depan untuk memastikan tidak ada bantuan yang salah sasaran.
Pemerintah memastikan tidak akan mengadopsi data kemiskinan yang dirilis Bank Dunia.
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
PRESIDEN Prabowo Subianto menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045. Prabowo mengaku optimistis dapat merealisasikan target tersebut.
Papua Tengah masih menempati urutan kedua tertinggi dalam tingkat buta huruf di Indonesia.
MEMBEKALI generasi muda dengan jiwa kepemimpinan disebut bisa menjadi langkah awal untuk memberantas kemiskinan di Indonesia di masa depan.
MENTERI PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mendorong reindustrialisasi sebagai langkah strategis untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
ARAH pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai semakin suram. Indikator-indikator utama terus melemah, kebijakan publik dianggap belum efektif.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Langkah pemerintah melakukan deregulasi terkait impor dan kemudahan berusaha diapresiasi.
HIMPUNAN Kawasan Industri Indonesia (HKI) menegaskan perlunya langkah konkret untuk memperkuat ekosistem investasi kawasan industri di tengah target ambisius pemerintah
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved