Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

3 Pesan Sri Mulyani untuk Presiden Bank Dunia yang Baru

Nur Aivanni
12/4/2019 14:15
3 Pesan Sri Mulyani untuk Presiden Bank Dunia yang Baru
Menteri Keuangan Sri Mulyani(MI/Susanto)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani menyampaikan ada tiga langkah prioritas yang perlu dilakukan oleh Presiden Grup Bank Dunia (World Bank Group) yang baru terpilih, David Malpass.

Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani saat menjadi salah satu pembicara dalam Joint Seminar Bretton Woods Committee and Center for Global Development di Washington D.C.

Seminar tersebut merupakan bagian dari rangkaian Spring Meetings Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) – Grup Bank Dunia tahun 2019.

Pertama,kata Sri Mulyani, Presiden Bank Dunia terpilih perlu terus memperbarui pengetahuan tentang Bank Dunia.

"Beliau telah terlibat dalam kenaikan modal Bank Dunia pada tahun 1980 dan pengetahuannya harus ditingkatkan. Bank Dunia telah banyak berubah dalam proses bisnis dan berbagai hal," ungkap Sri Mulyani dalam siaran persnya, Jumat (12/4).

Sejak kepemimpinan Presiden Bank Dunia Robert Zoellick, sambung Sri Mulyani, telah terjadi banyak perubahan di tubuh organisasi Bank Dunia termasuk dalam hal proses bisnis. Bank Dunia telah melakukan reformasi sehingga lebih gesit dan responsif dalam merespons isu korupsi dan demokratisasi data.

Baca juga: Ketiga Kali, Sri Mulyani Jadi Menkeu Terbaik se-Asia Pasifik

Kedua, Sri Mulyani berharap Malpass memiliki concern pada isu spesifik sebagaimana kepemimpinan Presiden Bank Dunia sebelumnya. Ia pun meyakini Malpass yang merupakan ekonom akan memiliki perhatian untuk menyelesaikan isu atau program setiap negara termasuk negara kecil, miskin, fragile dan negara kepulauan.

"Yang harus dilakukan adalah memastikan bagaimana operasi Bank Dunia ke sebuah negara atau bagaimana janji Bank Dunia terkait peningkatan modal kepada semua negara," ucap Sri Mulyani.

Kebijakan yang akan banyak ditunggu, lanjut dia, mengenai penanganan middle income country, khususnya Tiongkok.

Ketiga, pada masa kepemimpinan Zoellick, ada isu spesifik yang menjadi perhatian yaitu korupsi dan transparansi data. Sedangkan, pada masa Jim Kim, perhatian tertuju pada isu sumber daya manusia dan perubahan iklim.

"Mungkin di era Malpass, dia akan lebih concern pada koefisien gini, inequality, kebijakan bagaimana negara bisa berkembang optimal dengan intervensi minimal," jelasnya.

Beberapa hal tersebut, menurut Sri Mulyani, perlu diputuskan. Pasalnya, akan membawa pengaruh besar, bukan hanya kepada staf Bank Dunia tetapi juga kepada seluruh pemangku kepentingan.

Sri Mulyani pun menyampaikan tiga hal utama yang perlu dijaga oleh Bank Dunia, yaitu tata kelola, model bisnis dan sumber daya.

"Kalau kita tidak konsisten dengan tata kelola, model bisnis model dan sumber daya, maka akan sulit dalam mencapai tujuan. Tiga hal itu yang utama harus dilakukan oleh Bank Dunia," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya