Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Filipina akan Hapus SSG untuk Kopi Instan RI

Andhika Prasetyo
04/4/2019 10:00
Filipina akan Hapus SSG untuk Kopi Instan RI
Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita(ANTARA/Zabur Karuru)

Pemerintah Indonesia dan Filipina sepakat memperluas akses pasar bagi produk kedua negara untuk memperkuat hubungan dagang dan investasi antara kedua negara.

Kesepakatan itu dicapai saat pertemuan bilateral antara Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan dan Industri Filipina Ramon M Lopez dan Menteri Pertanian Filipina Emmanuel Pinol di Manila, Filipina.

"Kedua negara sepakat saling memperluas akses pasar bagi produk ekspor Indonesia dan Filipina," ujar Enggartiasto dalam keterangan resminya, kemarin.

Salah satu yang dibahas ialah pengenaan special agriculture safeguard (SSG) atas kopi instan oleh Filipina. Pengenaan SSG berjalan sejak Agustus 2018. Dengan skema itu, Filipina melakukan pembatasan impor dengan pengenaan tarif tambahan kepada kopi instan asal Indonesia.

Untuk itu, kata Enggar, biasa ia disapa, pemerintah berupaya agar segala hambatan yang menghalangi laju ekspor komoditas itu dapat dihilangkan, termasuk yang tengah terjadi dengan Filipina saat ini.

Baca juga: Nilai Ekspor Jambi Naik 6,20%

"Menteri Perdagangan dan Industri serta Menteri Pertanian Filipina sepakat meninjau ulang penerapan SSG untuk produk kopi instan Indonesia dan akan mendiskusikan secara internal dengan instansi terkait. Ini tentunya merupakan perkembangan yang positif bagi Indonesia," imbuh Enggar.

Sebagai balasan, pemerintah Indonesia juga menghilangkan rintangan yang menghambat masuknya produk asal negara tetangga itu. "Kami mencabut penerapan bea masuk antidumping untuk pisang Cavendish, dan mengeluarkan pengakuan beberapa wilayah di Filipina sebagai area bebas hama untuk pisang," tutur Enggar.

Sebagai informasi, pada 2018, total perdagangan bilateral Indonesia dan Filipina mencapai US$7,7 miliar. Dari kegiatan jual itu, ekspor Indonesia begitu mendominasi dengan nilai mencapai US$6,8 miliar, sedangkan impornya hanya US$0,9 miliar.

Produk kopi instan merupakan salah satu produk unggulan ekspor Indonesia ke Filipina. Kopi instan merupakan produk terbesar keempat ekspor ke Filipina dengan nilai ekspor US$367,4 juta pada 2018.

Nota kesepahaman

Secara business to business, produsen sekaligus pengekspor kopi instan terbesar Tanah Air Mayora Group, juga menandatangani nota kesepahaman pembelian kelapa dan turunannya dari beberapa perusahaan Filipina. "Kesepakatan dagang ini diharapkan dapat semakin mengukuhkan hubungan perdagangan dan investasi kedua negara," tandas Enggar.

Sebelumnya, Presdir Mayora Group Andre Sukendra Atmadja mengatakan penjualan produk kopi instan Mayora Group merambah sejumlah pasar seperti Asia dan Eropa. Mayora sudah mengekspor produk berupa kopi instan dan makanan ringan ke lebih dari 100 negara seperti AS, Rusia, Timor Leste, Tiongkok, Filipina, dan Palestina. Ekspor itu menyumbang sekitar 50% atas penjualan perseroan, yakni Rp35 triliun.

Andre melanjutkan Mayora menggunakan bahan baku dari 70 ribu petani kopi dan singkong lokal, serta mempekerjakan 50 ribu buruh di Indonesia dan dunia.

Dia berambisi membawa Mayora menjadi merek nasional yang membawa martabat bangsa di dunia dan berkomitmen meningkatkan ekspor komoditas bernilai tambah tinggi. "Kami ingin jadi market leader di banyak negara. Tak hanya menghasilkan uang, tapi juga mengangkat gengsi Indonesia," pungkas dia. (Pol/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya