Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Kementerian ESDM Wacanakan Subsidi Pertamax

Andhika Prasetyo
19/3/2019 18:02
Kementerian ESDM Wacanakan Subsidi Pertamax
( ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.)

KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka kemungkinan untuk menukar subsidi bahan bakar minyak (BBM) dari yang saat ini diberikan ke premium dan solar menjadi ke pertamax.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan pihaknya masih dalam tahap melakukan kajian dan usulan itu bisa dituangkan dalam RAPBN 2020.

"Semangatnya adalah memberikan subsidi ke produk yang memiliki tingkat oktan lebih tinggi, yang lebih ramah lingkungan," ujar Jonan di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (19/3).

Wacana itu sedianya tidak datang langsung dari pemerintah tetapi usulan beberapa legislator di Komisi VII DPR RI.

Selain mewacanakan subsidi pertamax, Jonan juga mengutarakan skema anyar untuk subsidi gas LPG 3 kilogram.

Baca juga : Tekan Disparitas, Formula Harga BBM Diluncurkan

Selama ini, pemerintah memberikan subsidi dengan membayar selisih harga produk. Dengan skema itu, LPG 3 kg yang seharusnya dikenai harga Rp30.000 per tabung bisa dibeli masyarakat hanya dengan Rp16.000 per tabung.

Skema tersebut sangat berpotensi tidak tepat sasaran karena siapa saja termasuk masyarakat kelas menengah dan atas bisa membeli LPG yang disubsidi.

Maka dari itu, pemerintah menawarkan skema subsidi langsung ke masyarakat melalui kartu bantuan sosial terintegrasi.

Dengan adanya kartu tersebut, harga gas LPG melon tidak akan lagi disubsidi. Bantuan akan langsung dimasukkan ke kartu dan hanya masyarakat yang membutuhkan yang akan menerimanya.

Sementara, bagi masyarakat yang dianggap mampu juga bisa membeli gas LPG tiga kg dengan bebas, namun tentunya dengan harga yang tidak disubsidi. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik