Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SEPANJANG Januari hingga Maret, pengadaan beras dalam negeri Perum Bulog baru mencapai 10 ribu ton.
Jumlah itu sangat jauh di bawah target yang ditetapkan pemerintah melalui rapat koordinasi terbatas yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yakni sebesar 1,5 juta ton hingga pertengahan tahun.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan minimnya kinerja serapan hingga awal bulan ketiga disebabkan harga gabah di tingkat petani yang masih tinggi.
Itu membuat perseroan kesulitan membeli gabah milik petani. Pasalnya, sesuai Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015, Bulog hanya bisa menyerap gabah dengan harga Rp3.700 per kilogram (kg) dengan maksimal fleksibilitas 10% yakni Rp4.070 per kg.
Sementara, saat ini, harga gabah masih di atas Rp4.500 per kg.
Baca juga: Harga Sawit tidak Perlu Tinggi
Kondisi itu jelas membuat Bulog sulit bersaing dengan perusahaan-perusahaan swasta.
"Serapan gabah kami terus jalan, hanya saja, harga masih tinggi. Sampai sekarang kami sudah serap 10 ribu ton," ujar Tri di Jakarta, Rabu (6/3).
Kendati demikian, ia optimistis, dalam beberapa bulan ke depan, serapan akan bisa dilakukan dengan maksimal mengingat saat ini belum menyentuh puncak musim panen raya.
"Kami tidak akan ada masalah serapan kalau harganya sudah masuk," tuturnya.
Gudang Bulog pun masih akan mampu menampung stok hingga 1,5 juta ton lagi. Dari total kapasitas gudang yang mencapai 3,9 juta ton di seluruh Indonesia, saat ini, hanya terisi 1,8 juta ton yang hampir seluruhnya berasal dari pengadaan 2018. (OL-2)
Bulog Surakarta menyatakan sangat mencukupi, karena stok di gudang se-Solo Raya saat ini mencapai 82 ribu ton lebih.
STOK beras di gudang Bulog akhirnya menembus 4 juta ton yang berhasil tercapai pada 29 Mei 2025. Dari jumlah itu 2,4 juta ton di antaranya berasal dari serapan gabah/beras produksi domestik.
PERUM Bulog mencatat serapan gabah dan beras menembus lebih dari 2,1 juta ton per Mei 2025. Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga
petani merasa senang karena Bulog menerima GKP dengan harga baik, yakni Rp6.500 per kilogram.
PERUM Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal. Serapan itu disebut merupakan angka tertinggi sepanjang Januari–Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog.
Ia menjelaskan, gabah yang diserap diwujudkan untuk bantuan pangan pada masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved