Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SETELAH enam tahun melaksanakan pembahasan, Indonesia dan Australia secara resmi menyelesaikan perundingan dagang Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
Rampungnya perundingan perjanjian kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan kesepakatan antara Menteri Perdagangan Republik Indonesia Enggartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia Simon Birmingham di Hotel Luwansa, Jakarta, Senin (4/3).
Sedianya, secara teknis, pembahasan IA-CEPA sudah rampung sejak Agustus 2018. Namun, kedua negara harus terlebih dulu menyelesaikan proses legal scrubbing untuk memastikan konsistensi hupkum dan penerjemahan ke dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
Setelah selesai, tahapan selanjutnya adalah melalui proses ratifikasi di kedua negara.
Hingga, pada akhirnya, proses panjang dan melelahkan benar-benar usai dan penandatanganan final dilaksanakan.
Enggartiasto mengungkapkan penyelesaian IA-CEPA merupakan tonggak sejarah baru dalam hubungan ekonomi Indonesia-Australia.
IA-CEPA, sebut dia, bukanlah Free Trade Agreement (FTA) biasa, melainkan sebuah kemitraan komprehensif kedua negara di bidang perdagangan barang, jasa, investasi, serta kerja sama ekonomi.
"Biasanya FTA hanya menegosiasikan akses pasar, tetapi tidak dengan IA-CEPA. ini mencakup juga kerja sama bagaimana kedua negara dapat tumbuh bersama memanfaatkan kekuatan masing-masing dan menciptakan kekuatan ekonomi baru di kawasan,” ujar Enggartiasto.
Baca juga: IA-CEPA akan Ditandatangani Maret
IA-CEPA, lanjutnya, juga merupakan momentum untuk menunjukan kepada dunia bahwa arah kebijakan ekonomi dan perdagangan Indonesia adalah terbuka.
Melalui IA-CEPA, Indonesia ingin menjadi bagian dari rantai nilai global, sehingga dapat bersaing dengan negara lain di kawasan yang telah memiliki FTA lebih banyak.
"Di tengah-tengah situasi ekonomi global yang tidak menentu dan kebijakan proteksi di beberapa negara, perjanjian dagang seperti IA-CEPA diharapkan dapat mendorong daya saing sehingga dapat berkompetisi secara global," tuturnya.
Perundingan IA-CEPA pertama kali dilaksanakan pada 2 November 2010 oleh Presiden RI dan PM Australia yang menjabat kala itu. Namun Perundingan, sempat terhenti pada 2013 karena dinamika politik kedua negara.
Kemudian, pada 16 Maret 2016, IA-CEPA direaktivasi. Perundingan putaran terakhir IA-CEPA ke-12 dilaksanakan di Jakarta, bulan Juli 2018. (OL-3)
Kegiatan yang diinisiasi Kemendag bersama Kadin ini menghadirkan peragaan busana, gelar wicara, pameran dagang, business matching, dan lainnya.
Kemendag meminta Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) untuk melakukan antisipasi dan memasok kebutuhan agar harga-harga bahan pokok stabil.
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, mengkritisi langkah PD Pasar Jaya yang menjual masker dengan harga Rp 300 ribu per kota. Ada dugaan PD Pasar Jaya sengaja menimbun masker.
Tim Satgas Pangan bersama Menteri Perdagangan telah mendistribusikan gula ke pasar Jatinegara sebanyak 12 ton dan pasar baru Bekasi sebanyak 5 ton, pada Selasa (26/5).
"Nanti didata BPBD Kota Bekasi yang sebelumnya telah mendistribusikan beras untuk warga yang menjalani isolasi mandiri," ujarnya.
PEMKOT Tangsel, Banten menyalurkan bantuan Kemendag sebanyak tiga ton telur, 100 box masker dan kaos bagi warga yang mengikuti vaksinasi covid-19.
“Dimulainya IA-CEPA menjadi peluang utama untuk memulai ekonomi babak baru dengan salah satu tetangga terdekat kami dan kedepannya membantu mempererat kemitraan kedua negara."
PRESIDEN Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, pada Minggu, (21/5).
Pertemuan bisnis Indonesia-Australia, IndOz Conference, digelar di Brisbane City Hall, pada 24 Agustus 2023. Salah satu topik yang dibahas adalah terkait kelanjutan implementasi IA-CEPA
Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier menyoroti pencapaian IA-CEPA dalam memperkuat hubungan antara Australia dan Indonesia.
Ratifikasi perjanjian yang merupakan bagian dari kepentingan nasional akan cepat selesai
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved