Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
SEJUMLAH pihak mengimbau maskapai penerbangan membenahi pelayanan mereka saat menghadapi fenomena beralihnya warga masyarakat untuk menggunakan Tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatra.
Misalnya, maskapai harus mengatur ulang jumlah rute, jadwal penerbangan, merevisi harga tiket, dan mengenakan tarif bagasi secara bertahap.
Demikian pernyataan Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dan pengamat transportasi Djoko Setijowarno kepada Media Indonesia dalam kesempatan terpisah di Jakarta, kemarin.
Menurut Tulus, masyarakat kini memiliki sejumlah pilihan moda transportasi untuk bepergian selain pesawat. Hal itu disampaikannya saat menanggapi turunnya jumlah penumpang pesawat domestik pada Januari 2019 yang dirilis BPS pada Jumat (1/3).
"Era tiket (pesawat) murah tampaknya akan berkurang signifikan. Dulu, orang pindah ke pesawat. Sekarang orang pindah lagi ke transportasi lain yang harga tiketnya terjangkau," kata Tulus.
BPS mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik selama Januari 2019 mencapai 6,7 juta orang atau turun 16,07% jika dibandingkan dengan periode Desember 2018.
Penurunan jumlah penumpang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta sebesar 23,31%, Bandara Juanda Surabaya 12,74%, Bandara Ngurah Rai Bali 9,90%, dan Bandara Hasanuddin Makassar 6,55%.
"Ada peralihan. Tol yang menghubungkan Jakarta-Surabaya membuka peluang orang beralih dari angkutan udara yang naik tarifnya ke transportasi darat," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti, Jumat (1/3).
Selain faktor musiman, menurut BPS, penurunan jumlah penumpang pesawat domestik itu dipicu kebijakan tarif bagasi oleh maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC). Kondisi itu mendorong masyarakat beralih ke transportasi lain.
Apalagi, Tol Trans-Jawa menjadi alternatif bagi masyarakat untuk menggunakan transportasi darat.
Bertahap
Kini, rata-rata barang di bagasi pesawat seberat 10 kg dikenai biaya Rp360 ribu, 15 kg sebesar Rp540 ribu, 20 kg senilai Rp720 ribu, 25 kg Rp900 ribu, dan 30 kg harus membayarkan Rp1,080 juta.
"Kita akan menemukan keseimbangan baru antara maskapai penerbangan dan moda transportasi lain. Ini fenomena baru yang harus disikapi. Misalnya, ketika pemerintah sudah bangun Tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatra, perilaku konsumen akan berubah," lanjut Tulus.
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno pun mengungkapkan hal yang sama. Menurut dia, semua moda transportasi kini perlu meningkatkan pelayanan mereka.
"Sekarang masyarakat punya banyak pilihan transportasi, terutama di Jawa. Kereta sudah bagus dan bus juga. Adanya pilihan ini, setiap moda angkutan perlu meningkatkan pelayanan," ungkap Djoko.
Maskapai penerbangan sendiri, menurut Djoko, mereka perlu memikirkan kembali mengenai pengenaan tarif bagasi. Menurutnya, pengenaan tarif bagasi tidak masalah. Hanya, pelaksanaannya sebaiknya dilakukan secara bertahap.
"Masyarakat kita itu sangat sensitif sekali kalau bicara soal tarif. Pihak (maskapai) jangan langsung (memungut tarif bagasi), bisa diterapkan (dulu) maksimal 15 kg selama setahun. Tahun depan (tambah lagi) 10 kg. Jadi, bertahap gitu," tandas Djoko. (X-3)
UNTUK keenam kalinya ajang Paris Row Paris yang khusus menampilkan fesyen Indonesia akan tampil di kota kiblat mode dunia tersebut.
Dia mengatakan, angkutan umum seperti Transjakarta 24 jam, trotoar manusiawi, hingga integrasi tarif antarmoda merupakan hasil estafet kepemimpinan yang saling melanjutkan.
TransJakarta menggandeng blu by BCA Digital untuk memperkenalkan sistem pembayaran digital baru, guna meningkatkan kenyamanan dan efisiensi bagi pengguna
Minat terhadap rumah tapak kembali meningkat di kalangan pembeli muda, terutama sejak pandemi covid-19 memicu perubahan pola hunian.
Sekarang ini ada permintaan dari pihak swasta, apakah kemudian sudah saatnya swasta pada hari Rabu juga naik transportasi publik,"
Kementerian Perhubungan tengah mengkaji proyek skytrain yang akan menghubungkan wilayah Tangerang Selatan dan Bogor.
Pelita Air akan membuka rute internasional perdananya menuju Singapura pada 18 Agustus 2025 mendatang.
Dibandingkan penggabungan, pendekatan berbasis aliansi akan jauh lebih strategis. Ia mencontohkan model aliansi global seperti OneWorld, SkyTeam, dan Star Alliance.
Aliansi memungkinkan maskapai tetap mandiri namun bekerja sama dalam memperluas jaringan, efisiensi operasional, hingga program loyalitas.
Menurut Kemenhub, Pelita Air dinobatkan sebagai maskapai paling tepat waktu di Indonesia pada 2024 dengan tingkat ketepatan jadwal 94,3%.
Di saat banyak maskapai lain berjuang keras mempertahankan performa on-time, maskapai justru mampu konsisten berada di posisi teratas.
Sejumlah maskapai dunia membatalkan dan mengalihkan rute penerbangan di kawasan Timur Tengah, pada Jumat (14/6). Langkah itu dilakukan menyusul serangan Israel terhadap Iran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved