Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kebijakan B20 Turunkan Impor Migas secara Konsisten

Nur Aivanni
16/2/2019 15:15
Kebijakan B20 Turunkan Impor Migas secara Konsisten
(ANTARA/ZABUR KARURU)

SEKRETARIS Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menyampaikan bahwa kebijakan mandatori penggunaan Biodiesel 20% atau B20 mampu menurunkan impor migas secara konsisten.

"Mulai November, Desember dan Januari, data impor migas month to month-nya konsisten mengalami penurunan," kata Susiwijono kepada Media Indonesia, Sabtu (16/2).

Sejak diterapkan pada September 2018, kata dia, kebijakan B20 dikeluarkan untuk mengendalikan impor, khususnya impor migas. Dengan begitu, sambungnya, defisit neraca perdagangan juga akan turun.

"Pada Desember 2018, impor migas (month to month) turun -31,45% dibanding November. Pada Januari 2019, impor migas (month to month) turun lagi -16,58%," kata Susiwijono.

 

Baca juga: Pertamina Tekan Impor Migas

 

Secara terpisah, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah, pun meyakini bahwa kebijakan B20 berkontribusi terhadap penurunan impor migas. 

"Kontribusinya diyakini ada walaupun saya kira belum cukup signifikan," katanya.

Untuk itu, menurutnya, perlu ada evaluasi yang harus dilakukan pemerintah terkait kebijakan B20 tersebut, terutama menyangkut hal teknis, distribusi dan penyimpanan.

"Kebijakan kewajiban B20 melibatkan banyak pihak dan dilakukan di seluruh indonesia, tentu tidak mudah. Tapi apabila pemerintah konsisten semua kendala itu pasti bisa diatasi," pungkasnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat nilai impor Indonesia pada Januari 2019 mencapai US$15,03 miliar atau turun 2,19% dibandingkan Desember 2018 sebesar US$15,36 miliar.

Bila dibandingkan periode Januari 2018, nilai impor juga mengalami penurunan sebesar 1,83% dari US$15,31 miliar. Penurunan impor itu dipicu oleh impor migas yang turun sebesar 16,58% dari US$2,03 miliar pada Desember 2018 menjadi US$1,69 miliar pada Januari 2019. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya