Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
YAYASAN Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak Menteri Perhubungan membatalkan aturan terkait bagasi berbayar.
Ketua YLKI Tulus Abadi di sela-sela sebuah pertemuan di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Kamis (31/1) mengatakan, ketentuan yang mengharuskan penumpang membayar bagasi itu sangat memberatkan bagi penumpang.
Menurut dia, kebijakan yang terbit di tengah tingginya harga tiket itu lebih baik dihapuskan.
"Paling tidak ditinjau ulang," katanya.
Ia mengaku heran karena dengan kebijakan itu kemudian terjadi biaya bagasi yang harus dibayar, nilainya lebih tinggi dibanding harga tiket perjalanan itu sendiri.
Sebelumnya, DPD Asita Daerah Istimewa Yogyakarta juga mendesak pencabutan aturan tersebut.
Baca juga : KPPU: Tarif Pesawat dan Kargo Terus Dikaji
Ketua DPD Asita DIY Udhi Sudiyanto mengatakan Asita DIY akan berkoordinasi dengan DPD Asita se Indonesia untuk menyampaikan desakan pencabutan aturan bagasi berbayar.
Udhi mengaku khawatir pemberlakuan bagasi berbayar akan mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Yogyakarta, karena biayanya semakin mahal.
Wisatawan asal luar Jawa, katanya, biasanya berkunjung ke Yogyakarta selama tiga hari dua malam. Selama kunjungan itu, ujarnya, wisatawan tersebut akan dipastikan membawa bagasi untuk membawa keperluan pribadi. (OL-8)
Pelita Air akan membuka rute internasional perdananya menuju Singapura pada 18 Agustus 2025 mendatang.
Dibandingkan penggabungan, pendekatan berbasis aliansi akan jauh lebih strategis. Ia mencontohkan model aliansi global seperti OneWorld, SkyTeam, dan Star Alliance.
Aliansi memungkinkan maskapai tetap mandiri namun bekerja sama dalam memperluas jaringan, efisiensi operasional, hingga program loyalitas.
Menurut Kemenhub, Pelita Air dinobatkan sebagai maskapai paling tepat waktu di Indonesia pada 2024 dengan tingkat ketepatan jadwal 94,3%.
Di saat banyak maskapai lain berjuang keras mempertahankan performa on-time, maskapai justru mampu konsisten berada di posisi teratas.
Sejumlah maskapai dunia membatalkan dan mengalihkan rute penerbangan di kawasan Timur Tengah, pada Jumat (14/6). Langkah itu dilakukan menyusul serangan Israel terhadap Iran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved