Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
KOMISI Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) meneruskan kajian penentuan tarif tiket angkutan udara dan kargo. Hal itu untuk memastikan ada atau tidaknya potensi kehadiran kartel dalam memutuskan kedua tarif yang mendapatkan keluhan masyarakat tersebut.
"Berdasarkan rapat koordinasi dengan Deputi Penindakan KPPU, Senin lalu, beliau meminta izin seminggu lagi untuk melakukan kajian dan evaluasi perubahan-perubahan komponen harga dan formulasi dalam penentuan harga tiket dan kargo angkutan udara," terang komisioner KPPU Kodrat Wibowo kepada Media Indonesia, Kamis (31/1).
Baca juga: Ikuti Aspirasi, Citilink Tunda Bagasi Berbayar
Menurut dia, satuan tugas yang tengah melakukan kajian persoalan tersebut meminta waktu tambahan kepada komisioner guna menyempurnakan data dan informasi menyangkut formulasi yang digunakan untuk menentukan tarif tiket dan kargo.
"Komisi sudah setuju memberikan waktu tambahan seminggu lagi," katanya.
Laporan hasil kajian dan evaluasi tersebut ditargetkan selesai pada pekan depan. Nantinya, akan ditentukan kelanjutannya, apakah bisa diteruskan dengan penyidikan atau tidak. Selain itu, juga ditentukan perumusan rekomendasi yang bisa berujung sanksi administrasi.
Dalam tahapan kajian dan evaluasi, satuan tugas sudah memanggil pihak-pihak terkait, mengumpulkan dokumen, serta regulasi dari pihak terkait.
"Yang jelas masih butuh waktu untuk menganalisis dan mempelajari seluruh dokumen dan informaai yang terkumpul," pungkasnya. (OL-6)
Pelita Air akan membuka rute internasional perdananya menuju Singapura pada 18 Agustus 2025 mendatang.
Dibandingkan penggabungan, pendekatan berbasis aliansi akan jauh lebih strategis. Ia mencontohkan model aliansi global seperti OneWorld, SkyTeam, dan Star Alliance.
Aliansi memungkinkan maskapai tetap mandiri namun bekerja sama dalam memperluas jaringan, efisiensi operasional, hingga program loyalitas.
Menurut Kemenhub, Pelita Air dinobatkan sebagai maskapai paling tepat waktu di Indonesia pada 2024 dengan tingkat ketepatan jadwal 94,3%.
Di saat banyak maskapai lain berjuang keras mempertahankan performa on-time, maskapai justru mampu konsisten berada di posisi teratas.
Sejumlah maskapai dunia membatalkan dan mengalihkan rute penerbangan di kawasan Timur Tengah, pada Jumat (14/6). Langkah itu dilakukan menyusul serangan Israel terhadap Iran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved