Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Bandung Smart Card Eliminasi Korupsi

Bayu Anggoro
16/8/2018 07:40
Bandung Smart Card Eliminasi Korupsi
(ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Berbagai kemudahan terus diupayakan agar keunggulan bisa dirasakan warga Ibu Kota Provinsi Jawa Barat secara berkelanjutan.

Salah satunya dengan meluncurkan Bandung Smart Card, untuk memaksimalkan program transaksi nontunai (cashless) di masyarakat. Kartu ini berfungsi sebagai alat pembayaran sehingga pemiliknya bisa bertransaksi tanpa menggunakan uang tunai.

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil, mengatakan Pemkot Bandung resmi meluncurkan Bandung Smart Card dengan menggandeng delapan bank nasional, antara lain Bank Mandiri, BNI, dan BRI.

Melalui program Bandung Smart Card, Emil berharap akan semakin banyak warga Bandung beralih ke kartu dalam setiap transaksi. “Setelah lama sinkronisasi, sekarang ada delapan bank yang semuanya siap memasyarakatkan cashless,” kata Emil saat meluncurkan Bandung Smart Card di Bandung, Senin (13/8).

Dia menilai dengan pembayaran nontunai ini, transaksi masyarakat akan semakin mudah dan aman. Selain karena penghitungan yang tepat, bertransaksi secara cashless ini lebih cepat. “Kami imbau warga Kota Bandung bertransaksi nontunai. Di mana pun, jangan tunai lagi,” harapnya.

Pada masa awal penerapan program ini, Emil menyasar seluruh aparatur sipil negara (ASN) yang ada di bawahnya, menggunakan Bandung Smart Card sebagai alat transaksi. Dia mewajibkan seluruh bawahannya memiliki kartu tersebut sebagai alat bertransaksi.

“Khusus untuk keluarga besar Pemkot Bandung, kita pastikan bayar-bayar apa pun jangan pakai tunai lagi,” kata Emil mengingatkan.  

Terlebih, dia memastikan ASN Kota Bandung sudah bisa bertransaksi apa pun dengan menggunakan Bandung Smartcard di setiap koperasi yang dikelola Pemerintah Kota Bandung. “Jadi untuk membeli sembako di koperasi, sudah bisa menggunakan Bandung Smart Card,” katanya.

Transaksi di supermarket

Selain itu, dia menyebut sejumlah gerai perdagangan lainnya sudah bisa menerima transaksi cashless itu seperti supermarket dan minimarket.

“Saya berharap vendor-vendor lainnya bisa diperluas lagi,” tambahnya.  Tak hanya untuk keperluan umum, Emil memastikan Bandung Smart Card ini sudah bisa digunakan untuk pelayanan pemerintah seperti perizinan dan lainnya.

“Intinya tidak ada batas terhadap penggunaan apa pun. Anda bisa gunakan sepeda yang ada di pusat kota dengan menggunakan (Bandung) Smart Card,” ujar Emil.

Dengan adanya Bandung Smart Card ini Pemerintah Kota Bandung akan turut bertanggung jawab jika terdapat kendala dalam penggunaannya.

“Bandung Smart card ini kan di-endorse oleh Pemkot Bandung sehingga kalau ada hal-hal kurang berkenan, Pemkot Bandung ikut bertanggung jawab,” katanya.

Emil meyakini, program cashless ini bisa menekan tindakan korupsi khususnya terkait suap. Dengan seperti ini, pelayanan pemerintah di wilayahnya bisa dilakukan dengan maksimal karena memiliki daya saing yang baik.

Untuk mendapatkannya, warga bisa mengonversikan uang tunai dengan kartu Bandung Smart Card ini di bank-bank tersebut, dengan terlebih dahulu menyimpan deposit.

Untuk pembeli Bandung Smart Card yang tidak terdaftar, bisa mengisi deposit maksimal hingga Rp2 juta, sedangkan untuk yang terdaftar maksimal bisa mencapai Rp10 juta. (N-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya