Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
APAKAH aman bagi orang yang menderita Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) untuk berpuasa? Puasa bisa menjadi tantangan bagi orang yang menderita GERD.
GERD merupakan kondisi kenaikan asam lambung ke kerongkongan yang mengakibatkan sensasi terbakar di dada dan gangguan pencernaan lain. Proses GERD berawal dari refluks asam lambung ke kerongkongan yang terjadi secara sporadis bernama Gastroesophageal Reflux (GER).
Lalu, bagaimana cara agar penderita GERD bisa aman berpuasa? Penderita GERD sebenarnya tetap aman menjalankan ibadah puasa, namun tetap berhati-hati agar tidak memicu gejala selama berpuasa.
“Berpuasa membantu menormalkan hormon stres seperti kortisol yang dapat meningkatkan asam lambung. Sekaligus peningkatan hormon endorfin dan serotonin berkontribusi dalam keseimbangan sistem pencernaan,” kata Dosen Kedokteran Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran dan Ilmu Alam (FIKKIA) Universitas Airlangga (Unair), dr Kurnia Alisaputri SpPD, seperti dilansir dari situs Unair.
1. Jaga Istirahat dan Pola Makan selama Berpuasa
Dr Kurnia yang merupakan Ahli Penyakit Dalam menuturkan berpuasa secara pasti merubah pola hidup baik konsumsi hingga istirahat. Oleh sebab itu, dengan menjaga ketercukupan energi selama berpuasa bisa membantu penderita GERD mengontrol stres agar tidak memicu gejala.
Penderita GERD bisa menunda waktu sahur sampai menjelang imsak untuk membantu tubuh mempertahankan energi lebih lama. “Perubahan waktu istirahat juga dapat memicu stres. Jika tidak ada aktivitas, segeralah istirahat setelah tarawih untuk menjaga ketercukupan waktu tidur,” papar dr Kurnia.
2. Pemilihan Asupan Makan dan Minum
Dr Kurnia mengingatkan ada beberapa makanan dan minuman yang bisa memicu produksi asam lambung berlebih. Sebaiknya menghindari makanan pedas, bersantan, asam, dan berkalori tinggi.
Penderita GERD bisa lebih meningkatkan konsumsi sayur, buah, dan daging segar. Sayur dan buah mengandung serat yang bisa bertahan lama dalam lambung. Sementara itu, protein dari daging segar yang melalui proses pemasakan yang benar berperan penting meningkatkan imunitas.
“Termasuk hindari makan dalam porsi besar langsung saat berbuka. Konsumsi kurma dan air putih sudah cukup mengembalikan posisi lapar menjadi normal,” jelas dr Kurnia.
3. Penuhi Asupan Air Putih
Selain itu, asupan air putih selama berpuasa juga harus terpenuhi. Dr Kurnia mengatakan penting untuk memastikan tubuh tetap mendapatkan asupan minum air putih saat sahur dan berbuka minimal dua liter sehari.
Sebaiknya menghindari jenis minuman berkarbonasi dan berkafein karena bersifat diuretik yang bisa menyebabkan lebih banyak buang air kecil.
“Bagi yang beraktivitas di luar ruangan, kebutuhan cairan bisa lebih banyak untuk mencegah dehidrasi. Tubuh yang dehidrasi dapat meningkatkan produksi asam lambung,” papar dr Kurnia. (Nas/M-3)
Hidrasi yang tepat sangat penting untuk tubuh setelah berolahraga. Minum air sebelum, selama, dan setelah berolahraga merupakan langkah dasar yang perlu dilakuka
Air murni hasil distilasi seperti yang ditawarkan oleh Amidis memiliki sejumlah keunggulan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Air putih merupakan minuman paling dasar dan penting bagi kehidupan manusia.
Air putih merupakan kebutuhan dasar tubuh manusia karena berperan penting dalam hampir semua proses biologis.
Air putih tidak hanya memberikan rasa segar, tetapi juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.
Dengan meminum air secara bertahap sepanjang hari, alih-alih dalam jumlah besar sekaligus, kita dapat membantu ginjal berfungsi dengan lebih efisien tanpa membebani saluran kemih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved