Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Anak Sering Berbohong? Begini 5 Cara Mengatasi Anak yang Sering Berbohong

Nike Amelia Sari
27/1/2025 20:08
Anak Sering Berbohong? Begini 5 Cara Mengatasi Anak yang Sering Berbohong
Ilustrasi anak berbohong(Dok Freepik)

KAMU pernah melihat seorang anak berbohong? Misalnya seperti "Aku tidak mengambil mainan itu, ma," ujar si kecil sambil menyembunyikan mainan di belakang punggungnya. 

Meski kebohongan tersebut terasa sepele, tetapi apabila sering terjadi, bisa menjadi tanda yang perlu diperhatikan. Melansir dari situs Tentang Anak, platform parenting, berbohong merupakan perilaku yang sering muncul bahkan sejak anak berusia dini. 

Sebagian besar anak mulai memahami konsep kebohongan saat usia mereka sekitar 3 tahun, ketika mereka menyadari bahwa orangtua atau orang lain tidak selalu bisa mengetahui pikiran mereka. Hal tersebut merupakan tahap perkembangan kognitif yang menunjukkan kemajuan dalam kemampuan sosial dan emosional anak. 

Untuk mengatasi anak yang kerap berbohong, anak perlu diajarkan sejak dini tentang konsep kejujuran. Berikut cara mengatasi anak yang sering berbohong, seperti dilansir dari situs Tentang Anak. 

1. Bicara tentang Kejujuran

Orangtua perlu menjelaskan kepada anak mengapa kejujuran penting dalam hubungan dan kehidupan sehari-hari. Jelaskan beserta contoh sederhana yang sesuai dengan usianya, seperti bagaimana kejujuran membuat orang lain percaya kepada kita. 

2. Berikan Pujian saat Anak Jujur

Saat anak memilih untuk berkata jujur, orangtua bisa memuji anak. Misalnya, “Mama bangga kamu jujur meski mungkin sulit untuk mengatakannya.” Sehingga anak akan merasa dihargai dan didorong untuk terus bersikap jujur.

3. Teladan yang Baik

Anak sering mencontoh dari perilaku orangtuanya. Oleh karena itu, orangtua perlu menunjukkan sikap kejujuran dalam kehidupan sehari-hari, termasuk menepati janji. 

4. Memahami Mengapa Anak Berbohong

Saat anak berbohong, orangtua perlu memahami alasan di balik kebohongannya terlebih dahulu, sebelum memberikan respons. Selain itu, hindari hukuman yang keras, karena dapat mendorong anak untuk berbohong lebih sering demi menghindari hukuman. 

5. Menjelaskan Dampak Kebohongan

Orangtua juga perlu menjelaskan tentang dampak dari kebohongan seperti bagaimana kebohongan bisa merusak kepercayaan dan hubungan dengan orang lain. 

Menjelaskan dampak kebohongan bisa melalui cerita atau permainan peran untuk menunjukkan dampak dari kebohongan sehingga akan lebih mudah dipahami anak. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya