Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Hutan tropis menyerap karbon dan merupakan sekutu penting dalam upaya melawan perubahan iklim, namun hutan tropis juga merupakan hutan yang paling terkena dampak deforestasi.
“Tingginya tingkat hilangnya hutan tropis tetap konsisten meskipun banyak negara telah berjanji dalam beberapa tahun terakhir untuk melindungi lingkungan kritis ini,” kata para peneliti dari World Resources Institute (WRI) dan Universitas Maryland, Kamis (4/4)
Dunia kehilangan hutan tropis seukuran 10 lapangan sepak bola setiap menitnya pada tahun 2023. Menurut para peneliti, meskipun ada kemajuan yang menggembirakan di Amazon, kondisi di tempat lain kurang menggembirakan.
Baca juga : Para Ilmuwan Ingatkan Dampak Global dari Deforestasi
“Sekitar 3,7 juta hektar hutan tropis primer – hampir seluas Swiss – hilang tahun lalu”, kata para peneliti.
Mikaela Weisse, direktur Global Forest Watch WRI, sebuah organisasi penelitian nirlaba di bidangf lingkungan mengatakan penurunan laju deforestasi yang mengesankan terjadi di Brasil dan Kolombia, namun sebagian besar terjadi peningkatan hilangnya hutan tropis di tempat lain.
“Dunia mengambil dua langkah maju, dua langkah mundur ketika menyangkut hilangnya hutan tahun lalu,” kata Weisse, yang menggunakan citra satelit untuk membantu analisisnya.
Baca juga : Indonesia Dinilai Sukses Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Mereka memusatkan perhatian pada hutan tropis karena kerentanannya terhadap deforestasi dan kemampuannya menyimpan karbon, serta mempertimbangkan berbagai penyebab kerusakan termasuk pertanian, penebangan hutan, dan kebakaran.
“Angka pada 2023 mewakili penurunan 9% dalam tingkat kehilangan hutan dibandingkan tahun 2022, namun secara umum, angka tersebut hampir tidak berubah dari angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir,” kata para peneliti .
Mereka mengatakan jumlah hutan yang hilang pada tahun 2023 setara dengan 2,4 miliar ton emisi karbon dioksida, hampir setengah dari emisi tahunan yang dihasikan Amerika Serikat dari bahan bakar fosil.
Baca juga : Norwegia Bayarkan US$100 untuk FOLU Net Sink Indonesia
Selain menyerap karbon dalam jumlah besar, hutan tropis juga melindungi tanah, menampung sebagian besar spesies tumbuhan dan hewan dunia, serta menyaring udara dan air.
Namun ada kabar baik dari Brasil, yang kehilangan hutan primernya sebesar 36% lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, yang merupakan tingkat terendah sejak tahun 2015.
Para peneliti mengatakan hal ini bertepatan dengan tahun pertama Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, yang bersumpah untuk mempertahankan Amazon dan memulihkan perlindungan hutan setelah mantan pemimpin Jair Bolsonaro mencabut perlindungan lingkungan. (AFP/M-3)
Gelombang kebakaran hutan yang mencetak rekor dan dipicu oleh kekeringan parah, yang tak lepas dari pengaruh perubahan iklim dan penggundulan hutan.
Hewan-hewan ini tidak hanya menunjukkan kekayaan biodiversitas Hutan Amazon tetapi juga mencerminkan adaptasi unik dan kemampuan bertahan hidup
Kepulan asap dari kebakaran hutan di hutan hujan Amazon menyebar ke berbagai area di Brasil, menuju Sao Paulo dan mungkin menjalar ke negara tetangga, Argentina dan Paraguay.
Presiden Luiz Inacio Lula da Silva akan mengumumkan rencana meningkatkan ketersediaan lahan pertanian di Brasil sebesar 60% tanpa berkontribusi terhadap deforestasi.
Sejak menjabat pada 1 Januari, pemerintahan Lula telah secara dramatis meningkatkan operasi anti-deforestasi dan menjatuhkan sanksi denda atas kejahatan lingkungan.
Pengunjung dapat mempelajari tentang operasional pertambangan timah di Bangka Belitung yang menggunakan Bucket Line Dredges, Kapal Isap Produksi, dan Bucket Wheel Dredges.
KOALISI masyarakat sipil dari berbagai organisasi menyerukan untuk mencabut Undang-Undang (UU) Kehutanan Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
Kawasan Asia Tenggara, yang menyimpan 15% hutan tropis dunia dan hampir 20% spesies tumbuhan dan hewan global, menghadapi potensi kehilangan hingga 50% spesies terestrial pada 2100.
Lestarikan keanekaragaman hayati! Jaga alam, sumber kehidupan. Pelajari pentingnya konservasi untuk masa depan bumi yang berkelanjutan.
Pelajari ekosistem: Keseimbangan alam esensial untuk kehidupan. Temukan peran pentingnya bagi bumi dan keberlangsungan makhluk hidup.
Balai Gakkum Kehutanan Wilayah Sumatra secara resmi menyerahkan tersangka AS (45) beserta barang bukti kasus perdagangan ilegal sisik trenggiling kepada Kejaksaan Tinggi Sumut
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved