Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Penangkapan ikan berlebihan di perairan internasional telah meningkat dalam lima tahun terakhir. Menurut laporan Greenpeace hal itu menunjukkan perlunya meratifikasi perjanjian global untuk melindungi laut lepas.
Kelompok aktivis lingkungan non-pemerintah tersebut menyerukan kepada sebanyak mungkin negara untuk menandatangani perjanjian tersebut minggu depan di Majelis Umum PBB di New York.
Perjanjian tersebut, yang diselesaikan pada bulan Juni lalu, dipuji sebagai perjanjian “bersejarah” yang mempunyai potensi untuk menjaga lautan dengan lebih baik.
Elemen kunci dalam perjanjian ini adalah penciptaan kerangka hukum untuk melindungi wilayah perairan laut lepas – lebih dari 230 mil (370 kilometer) dari garis pantai – yang kondisi kelayakannya sangat penting bagi umat manusia.
Namun, kelompok tersebut memperingatkan, tanpa penegakan perjanjian tersebut, perlindungan seperti itu tidak akan berarti apa-apa. “Realitas yang terjadi di laut bergerak berlawanan arah dengan ambisi yang tertuang dalam perjanjian itu,” tulis laporan Greenpeace yang diterbitkan, pada Rabu (13/9).
“Pemerintah harus segera mengambil tindakan,” desak aktivis kelautan Greenpeace Chris Thorne, yang menaiki kapal Arctic Sunrise, yang berlabuh pada hari Rabu di Long Beach, California untuk menghadiri acara yang menandai diterbitkannya laporan tersebut.
Tindakan itu, kata dia, untuk melindungi 30% daratan dan lautan di bumi pada tahun 2030, target yang diadopsi tahun lalu oleh konvensi COP15 mengenai keanekaragaman hayati. “Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia,” katanya kepada AFP.
Durasi penangkapan ikan di laut lepas meningkat sebesar 8,5% antara tahun 2018 dan 2022, menurut laporan tersebut, yang mengumpulkan data dari sebuah organisasi yang mampu melacak pergerakan kapal melalui pemancarnya.
Peningkatan seperti ini, khususnya terlihat jelas di kawasan yang secara ekologis sensitif yang diidentifikasi oleh PBB sebagai potensi suaka laut di masa depan. Greenpeace melaporkan penangkapan ikan di sana meningkat sebesar 22,5% pada periode yang sama. “Penangkapan ikan yang berlebihan adalah masalah besar,” kata Thorne.
Laporan Greenpeace mencatat bahwa dalam kurun waktu 30 tahun, stok tuna sirip biru Pasifik telah anjlok lebih dari 90% akibat penangkapan yang berlebihan.
Hal ini juga menarik perhatian terhadap kerusakan yang disebabkan oleh penangkapan ikan rawai di laut terbuka, yang menggunakan tali yang dilengkapi dengan ribuan kail berumpan sepanjang puluhan mil. Metode yang destruktif ini secara tidak sengaja telah menjerat banyak ikan hiu.(AFP/M-3)
PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) menyelenggarakan serangkaian kegiatan lingkungan bertema Beat Plastic Pollution atau Hentikan Polusi Plastik.
Sebagai bentuk implementasi nyata dari komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), Krakatau Posco menjalankan program konservasi mangrove di Desa Lontar, Serang
Hotel ibis Palembang Sanggar dengan bangga mengumumkan keberhasilan meraih sertifikasi Green Key, sebuah penghargaan prestisius bertaraf internasional
Kepolisian RI dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk sinergi dalam penegakan hukum guna memastikan kelestarian lingkungan hidup Indonesia.
Medco Energi Internasional melalui Medco E&P Natuna Ltd mengembangkan Sekolah Adiwiyata di Kepulauan Anambas, wilayah terluar Indonesia di Laut Natuna, Kepulauan Riau.
Peringatan Hari Bumi atau Earth Day yang jatuh setiap tanggal 22 April menjadi momen penting untuk merefleksikan hubungan manusia dengan planet ini.
FAO mendukung langkah pemberantasan illegal unreported unregulated (IUU) fishing di wilayah perairan Indonesia.
Kapal tersebut telah dilengkapi Water Canon untuk melumpuhkan kapal ilegal serta rope cutter untuk memotong tali atau jaring pada saat melakukan pengejaran kapal ilegal.
PHSS bekerja sama dengan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Bina Lestari melaksanakan berbagai kegiatan dalam mendukung upaya penyelamatan terumbu karang,
Tujuan dilakukannya program ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada para pelajar bahwa sumber daya kelautan dan perikanan di Indonesia yang sangat melimpah perlu dijaga.
BADAN Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa membunyikan genderang perang dalam melawan illegal fishing atau penangkapan ikan secara ilegal.
Sselama ini penyelundupan anak buah kapal (ABK) di bawah umur masih dilakukan secara diam-diam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved