Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Pengantar: Pada 28 dan 31 Juli, Media Indonesia bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) PP Muhammadiyah menggelar pelatihan Reporter Muda (Repmud). Sebanyak 35 siswa tingkat SMA/SMK mengikuti program ini. Setelah pelatihan, para siswa membuat berita hasil liputan masing-masing. Berikut adalah tulisan yang terpilih sebagai peringkat 4 tingkat SMA/SMK;
SIAPA yang pernah menyaksikan atraksi kuda lumping? Atau bahkan ada yang belum tahu apa itu kuda lumping? Nah, ini sobat muda, kuda lumping atau biasa disebut jaran kepang merupakan sebuah tarian tradisional dari Jawa Tengah.
Pada aksinya menampilkan sekelompok prajurit yang menunggang kuda. Tentu bukan kuda asli yang dipakai melainkan mainan yang dibuat dari bambu kemudian dianyam menyerupai bentuk kuda dan dihias rambut tiruan dari tali plastik. Rambut kuda ada yang digelung, ada pulang yang dikepang, karena itu sering disebut jaran kepang (jathilan).
Rupanya dalam beratraksi ada beragam variasi, di beberapa daerah hanya menampilkan adegan prajurit berkuda yang menari, di tempat lainnya juga ada yang menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh terhadap cambukan pecut.
Awalnya, kesenian kuda lumping hanya merupakan pertunjukkan untuk merefleksi semangat juang serta simbol perlawanan yang dilakukan pasukan berkuda Pangeran Diponegoro saat melawan penjajah Belanda. Namun dalam perkembangannya, pertunjukan ini memasukkan unsur spiritual.
Seni tari kuda lumping juga digunakan sebagai bentuk perlawanan nonmiliter terhadap pasukan Belanda. Gerakan-gerakan dalam tarian kuda lumping menunjukkan semangat heroisme dan aspek militer dari sebuah pasukan berkuda atau kavaleri. Pun seni tari kuda lumping ditunjukkan sebagai sarana hiburan di masa sekarang, seperti pernikahan, festival budaya hingga acara syukuran.
"Saya membangun jasa tanggap jaranan (kuda lumping) ini hanya untuk hiburan dan hobi saja bukan untuk bisnis, saya sebagai peminat seni budaya Jawa sangat suka dengan kuda lumping. Di sekitar sini juga banyak yang suka dengan jaranan (kuda lumping)," ujar pemilik jasa tanggap kuda lumping, Budiono.
Aksesori Kuda Lumping Kian Beragam
Sementara itu, penggerak komunitas kuda lumping, Siti, mengatakan seni kuda lumping memiliki keistimewaan tersendiri. Karena itu, ia ingin melestarikan kesenian tersebut dengan meneruskan mengelola komunitas dan penyedia jasa kesenian kuda lumping yang telah berjalan sekitar 10 tahun.
Akan tetapi ada kendala yang dihadapi olehnya yakni pendanaan. Siti mengungkap, seiring perkembangan zaman, aksesori yang dipakai para pelaku kesenian pun semakin mahal.
"Kadang-kadang pengeluaran lebih besar dari dana yang disiapkan. Seharusnya pemerintah atau aparatur ikut melestarikan atau mendanai, tetapi di desa kami selama ini tidak pernah mendapat bantuan pendanaan," ucap Siti.
Unsur Kekinian
Bicara soal peminat, Siti mengaku kesenian ini banyak digandrungi baik kalangan anak maupun dewasa. Siti membaca ketertarikan yang datang dari berbagai kalangan itu salah satunya karena cerita dari tarian atau wayang yang dihadirkan. Namun, eksistensi kuda lumping kini mulai meredup, hal ini lah yang lantas menjadi fokus para penggerak hingga pengrajin untuk kembali memajukan kesenian kuda lumping dengan cara menambahkan unsur modern dalam penampilan.
"Kami selaku penggerak komunitas kesenian tari kuda lumping ingin kesenian ini dikenal luas dan bisa terus dilestarikan. Kami selalu memberikan inovasi baru terhadap kesenian ini, meliputi variasi gerakan sampai pakaian yang dikenakan penari," ungkap Siti.
"Misalnya kami menambahkan ekspresi-ekspresi atau wajah baru agar terlihat lebih menarik. Kita pun bisa menunjukkan kesenian ini ke anak-anak muda atau remaja lewat media sosial, karena kebanyakan anak di luar sana kerap menggunakan ponsel dan tidak mengeksplor dunia luar secara langsung." imbuhnya.
Siti berharap cara-cara yang dilakoninya bisa membantu pelestarian kesenian kuda lumping. Sehingga banyak talenta muda yang ikut berpartisipasi memajukan kesenian ini.
"Orang-orang sebelum kita sudah merawat dan berusaha menjaga, maka kini giliran kita yang berkontribusi dengan menjaga sekaligus melestarikan kesenian tradisional Indonesia, salah satunya kuda lumping," pungkasnya.(M-4)
Opini Muda:
Dok Pribadi
Mega Nurma
"Kuda lumping itu suatu hal yang harus kita lestarikan dan kita jaga karena kesenian itu sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. Bagaimanapun anak muda yang harus meneruskannya."
Dok Pribadi
Muhammad Zhafran Rafi
"Melihat atraksi jaranan (kuda lumping) itu seru, banyak aksi-aksi yang keren, jadi seru aja."(M-4)
IKATAN Keluarga Minangkabau (IKM) mengelar turnamen Golf Open memperebutkan piala bergilir Menteri Kebudayaan di Permata Sentul Golf Club, Bogor, Jawa Barat
Konsep yang dihadirkan beragam seperti teater, karya seni hingga pameran keindahan dari lokasi wisata yang ada.
Dalam Pesta Rakyat Pabrik Gula, berbagai macam penampilan seni dan budaya seperti yang ada di film ditampilkan seperti kuda lumping dan manten tebu
Moderasi agama dilakukan dengan berbagai upaya, salah satunya melalui kesenian.
Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta menggagas Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024.
DEWAN Kesenian Klaten, Jawa Tengah, menggelar pameran seni rupa, macapat dan geguritan di Joglo Monumen Juang 45 Klaten, Minggu (27/10).
SRI Sultan Hamengku Buwono X turut hadir dalam acara resepsi pernikahan Stevi Harman dan Mario Pranda yang digelar di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan.
Tradisi Pehcun yang identik dengan telur berdiri ini, dikemas dalam Event Pasir Padi di ikuti ratusan peserta. Pihak panitia menyediakan 3.500 butir hingga 4.000 butir telur ayam.
Di tengah derasnya arus modernisasi dan gempuran teknik percetakan dalam industri batik, Aisha Nadia tetap teguh menjaga warisan budaya batik tulis tradisional.
Tradisi Rewanda di Obyek Wisata Goa Kreo Semarang itu akan awali dengan kegiatan kirab budaya sejauh 2,5 kilometer membawa gunungan buah-buahan dan makanan.
MENJELANG Idul Fitri 1446 H atau Lebaran 2025 di Kabupaten Bengkalis, Riau, kembali semarak dengan dimulainya tradisi malam 27 likur dengan Tradisi Lampu Colok.
CAP Go Meh memiliki makna mendalam dalam berbagai tradisi. Salah satu perayaan Cap Go Meh yang meriah berlangsung di Pantjoran Pantai Indah Kapuk (PIK) pada Minggu (16/2).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved