Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Perkembangan Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan semakin merambah segala bidang. Sebuah penelitian yang diumumkan Rabu (2/8) mengungkapkan, teknologi kecerdasan buatan dapat membantu hampir separuh beban kerja ahli radiologi dalam hal pemindaian rutin untuk mencari tanda-tanda kanker payudara.
Hasil sementara dari uji coba tersebut dianggap menjanjikan, namun penulis penelitian itu memperingatkan diperlukan lebih banyak penelitian lanjutan sebelum AI benar-benar dapat digunakan untuk mendeteksi kanker payudara dalam skala yang lebih luas.
Perkembangan AI kini merambah segala bidang dan kian canggih. Kemampuan chatbots yang semakin meyakinkan seperti ChatGPT telah mendorong spekulasi tentang potensi penerapan AI di masa depan. Salah satu bidang di mana teknologi tersebut telah menunjukkan kemahirannya adalah dalam membaca pemindaian medis.
Dengan banyaknya negara yang kekurangan ahli radiologi, ada harapan bahwa AI dapat membuat pekerjaan yang memakan waktu untuk menganalisis pemindaian rutin, menjadi lebih cepat dan lebih akurat.
Hal ini bisa memiliki dampak yang sangat besar untuk pengobatan kanker payudara. Untuk diketahui, lebih dari 2,3 juta perempuan didiagnosis menderita kanker pada tahun 2020 saja, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, dan menyebabkan 685 ribu kematian.
Skrining rutin sangat penting untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal kanker. Di Eropa, perempuan berusia 50 hingga 69 tahun disarankan untuk melakukan mammogram setiap dua tahun, dengan hasil pindaian yang dianalisis oleh dua ahli radiologi.
Sangat penting
Studi di Swedia melibatkan pemindaian terhadap 80 ribu perempuan yang menjalani mammogram di empat lokasi di barat daya negara itu antara April 2021 dan Juli tahun lalu.
Pemindaian mereka dibagi secara acak untuk dianalisis ke sistem yang didukung AI atau dua ahli radiologi manusia, yang bertindak sebagai kelompok kontrol.
Algoritme AI membaca pindaian dan memprediksi risiko kanker dari 10. Prediksinya kemudian diperiksa oleh ahli radiologi. “Sistem yang didukung AI menemukan 20% lebih banyak penemuan kanker,” kata studi tersebut.
“Potensi terbesar AI saat ini adalah memungkinkan ahli radiologi untuk mengurangi beban membaca yang berlebihan,” kata Kristina Lang, ahli radiologi di Universitas Lund Swedia dan penulis utama studi tersebut.
Tetapi Lang mengatakan "hasil keamanan sementara yang menjanjikan tidak cukup dengan sendirinya untuk mengonfirmasi bahwa AI siap diterapkan dalam pemeriksaan mamografi," katanya dalam sebuah pernyataan.
“Diperlukan dua tahun lagi sebelum uji coba dapat menarik kesimpulan apakah menggunakan AI mengarah pada pengurangan apa yang disebut kanker interval, yang terdeteksi di antara pemeriksaan rutin,” kata para peneliti memperingatkan.
Stephen Duffy, seorang profesor skrining kanker di Queen Mary University of London yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa algoritma AI mungkin telah mendiagnosis secara berlebihan bentuk kanker payudara dini tertentu yang disebut karsinoma duktal in situ.
Meskipun demikian, dia memuji studi berkualitas tinggi ini. “Mengurangi beban waktu ahli radiologi adalah masalah yang sangat penting dalam banyak program skrining payudara,” ujarnya. (AFP/M-3)
Sahabat AI Diluncurkan di ajang Indonesia Artificial Intelligence Day 2024
Gigi yang tidak rapi membuat penampilan jadi kurang maksimal. Tak hanya itu, kondisi tersebut juga menjadi akar sejumlah masalah kesehatan gigi.
PENGGUNAAN artificial intelligence (AI) untuk melakukan skrining pada pasien kanker payudara dinilai merupakan bagian penting dalam penatalaksanaan kanker yang berpusat pada pasien.
Liburan long weekend bisa dimanfaatkan dengan bantuan asisten virtual BRI, Sabrina, yang dirancang dengan AI. Sabrina memudahkan pengguna menemukan rekomendasi melalui WhatsApp.
Generative AI merupakan jenis kecerdasan buatan yang mampu menghasilkan atau membuat sesuatu yang baru.
Materi yang dibahas ialah pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI)
Penggunaan AI seperti ChatGPT dalam pendidikan mengalami perkembangan pesat dan menimbulkan berbagai pandangan dari para pendidik dan pakar.
Penelitian terbaru menunjukkan kecerdasan buatan dapat membantu mengidentifikasi balita yang mungkin autis dengan akurasi sekitar 80%.
Peserta dari Program Studi SP-1 Radiologi FK UPH meraih juara 1 pada lomba ilmiah presentasi poster elektronik (e-poster) radiologi anak internasional.
Fokus utamanya menciptakan pengalaman pelanggan yang menyatu dari awal hingga pembaruan layanan.
Universitas Telkom memiliki peranan penting dan strategis terkait AI khususnya dan ekonomi digital umumnya
UPI ingin memastikan bahwa para pendidik tidak tertinggal dari kemajuan ini dan dapat memanfaatkan teknologi secara efektif dalam proses belajar-mengajar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved