Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MATA kering merupakan masalah yang kerap dialami oleh banyak orang. Terutama mereka yang sering berkendara dan menggunakan gawai. Meski terkesan sepele, kondisi mata kering yang dibiarkan dalam waktu lama bisa menimbulkan kerusakan dampak serius pada mata.
Dokter spesialis mata dari Universitas Indonesia, Tri Rahayu, mengatakan, mata kering yang tak tertangani dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan mata akibat peradangan atau iritasi.
Mata kering merupakan penyakit mata yang disebabkan banyak faktor, yang tanda-tandanya termasuk hilangnya keseimbangan komponen air mata, ketidakstabilan air mata, hingga peningkatan kekentalan atau osmolaritas.
Baca juga: Hai Millenial Jaga Mata Yuk! Simak 3 Tips Berikut Ini
"Adanya kekurangan lapisan air mata dan ketidakstabilan air mata akan menyebabkan terjadinya iritasi, lalu menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi. Inflamasi kemudian akan menyebabkan lagi berkurangnya lapisan air mata, dan lingkaran ini akan berjalan terus," kata Tri, Selasa, (18/7).
Untuk itu, Tri menekankan pentingnya mengenali gejala mata kering agar dapat dilakukan tatalaksana sesegera mungkin, sesuai dengan keluhan, penyebab, dan derajat mata kering, guna mencegah kerusakan pada permukaan mata.
Baca juga: Penggunaan Serum Atasi Penuaan Kulit Dini di Sekitar Area Mata
Gejala tersebut termasuk rasa tidak nyaman seperti ada yang mengganjal, sering merah, berair, terasa kering, sensasi berpasir, muncul kotoran, terasa lengket, dan kerap mengucek air mata.
Penting juga untuk rutin memeriksakan mata ke dokter spesialis mata setiap enam bulan sekali. Pasalnya, tak sedikit pasien mata kering yang tidak mengalami gejala.
"Hanya 60 persen pasien mata kering yang memiliki gejala. Artinya, lebih dari sepertiga pasien tidak bergejala dan tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami mata kering yaitu sekitar 37 persen," kata Tri.
Adapun faktor risiko mata kering, di antaranya berusia di atas 50 tahun khususnya perempuan pasca menopause, pengguna lensa kontak, terlalu lama menatap layar elektronik, memiliki riwayat operasi atau penyakit mata lain, pengguna obat-obatan untuk penyakit tertentu, menderita penyakit metabolisme, serta sering berada di lingkungan berdebu, kering, dan terkena asap rokok.
(Ant/Z-9)
Mata kering yang disebabkan sindrom Sjögren sering muncul di usia muda dan bisa menjadi tanda gangguan autoimun serius.
Masalah mata kering jika memang ada penyebabnya berkaitan dengan penyakit sistemik kesehatan tidak diobati dengan baik bisa berkomplikasi terhadap bagian-bagian tubuh yang lainnya.
Mata kering bukan berarti matanya tidak punya air mata sama sekali, bisa saja volumenya cukup, tetapi memang kualitasnya atau komponen yang ada di dalam lapisan itu yang berubah
Mata kering adalah kondisi umum yang terjadi ketika mata tidak dapat menghasilkan cukup air mata, atau saat air mata menguap terlalu cepat.
Mata kering bukanlah sebuah kondisi ringan. Bagi sebagian pasien, mata kering justru bisa menjadi indikasi proses autoimun yang berlangsung diam-diam di dalam tubuh.
Mata kering adalah kondisi di mana lapisan air mata sedang tidak stabil sehingga itu menyebabkan gejala ketidaknyamanan.
Sekitar 80% kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Operasi menjadi satu-satunya cara untuk memulihkan penglihatan pasien.
Kelainan kelopak mata dapat mengakibatkan iritasi, menghalangi pandangan, bahkan menyebabkan kebutaan. Tindakan operasi dapat mengatasinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved