Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Manusia Gading yang Ditemukan di Iberia ternyata Seorang Perempuan

Adiyanto
08/7/2023 10:48
Manusia Gading yang Ditemukan di Iberia ternyata Seorang Perempuan
Ilustrasi: reka gambar Ivory Lady(Miriam Lucianez Trivino/nature.org)

Beberapa tahun silam, di sebuah situs arkeologi yang luas di Valencina, dekat Kota Seville di barat daya Spanyol, para arkeolog menggali sejumlah makam kuno yang cukup besar. Jenazah-jenazah yang dikubur di pemakaman itu diperkirakan berasal dari 2.900-2.650 SM, atau dikenal sebagai Zaman Tembaga.

Pemakaman massal adalah norma bagi masyarakat Iberia kuno (sekarang Spanyol dan Portugal). Tetapi pada tahun 2008, para arkeolog menemukan sebuah makam yang berisi hanya satu orang. Pemeriksaan fisik standar pada saat itu menentukan orang tersebut adalah laki-laki berusia antara 17 dan 25 tahun. Beberapa artefak mewah, seperti keramik, dan gading gajah, ditemukan di sisi jasad orang tersebut. Pria itu kemudian dijuluki manusia gading.

 “Harta karun itu menunjukkan bahwa pemuda muda itu adalah orang yang paling  berpengaruh secara sosial di Iberia dari 3.200 hingga 2.500 SM,“ kata para peneliti yang studinya telah diterbitkan di jurnal Scientific Reports, pada Kamis (6/7)

Namun, ada satu hal yang cukup mengejutkan dari studi terbaru tersebut, yakni jenis kelamin si manusia gading ini ternyata adalah perempuan, bukan pria seperti yang diyakini selama ini. Mereka pun menyebutnya Ivory Lady (nyonya gading).

Sisa-sisa tulang manusia adalah satu-satunya cara untuk mempelajari keseimbangan kekuatan antar gender dalam masyarakat kuno. Tetapi seringkali sulit untuk menentukan apakah kerangka yang kurang terawetkan adalah milik pria atau wanita. Bahkan DNA pun bisa sulit untuk diekstraksi dari sisa-sisa jasad yang ditemukan di iklim panas dan kering seperti Iberia.

Dalam kasus ini, para peneliti menggunakan teknik baru untuk menguji protein pada gigi yang disebut amelogenin, yang biasanya berbeda di antara jenis kelamin. “Apa yang kami temukan mengejutkan, manusia gading itu ternyata seorang perempuan,” kata penulis utama studi tersebut, Marta Cintas Pena dari University of Seville di Spanyol.

Agar benar-benar yakin, tim peneliti mengirimkan gigi kedua, dan analisis mengonfirmasi hasil pertama.

Para peneliti menunjukkan bahwa makam Ivory Lady berada dekat dengan kuburan besar yang berisi 15 wanita dan artefak gading serupa yang berasal dari beberapa generasi kemudian. Tidak ada laki-laki yang ditemukan terkubur dalam pemakaman serupa di Valencina.

“Bahwa tidak ada penguburan bayi di situs tersebut menunjukkan bahwa Ivory Lady mencapai posisi dan kekuasaan sosialnya yang tinggi melalui pencapaian pribadi dan tidak diwariskan dari lahir,” tulis penelitian tersebut.

Cintas Pena mengatakan bahwa masyarakat kuno sering dianggap dipimpin oleh laki-laki, tetapi penelitiannya menunjukkan bahwa belum tentu demikian. “Ini menyiratkan bahwa kita tidak hanya perlu memikirkan kembali apa yang telah dikatakan tentang Zaman Tembaga Iberia, tetapi juga proses yang menyebabkan kompleksitas tatanan sosial di seluruh dunia," ujarnya.

Namun arkeolog Prancis Anne Augereau, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan untuk berhati-hati terhadap "mitos matriarki primitif". "Tidak ada masyarakat matriarkal yang teridentifikasi hingga saat ini," katanya kepada AFP. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya