Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
Beberapa tahun silam, di sebuah situs arkeologi yang luas di Valencina, dekat Kota Seville di barat daya Spanyol, para arkeolog menggali sejumlah makam kuno yang cukup besar. Jenazah-jenazah yang dikubur di pemakaman itu diperkirakan berasal dari 2.900-2.650 SM, atau dikenal sebagai Zaman Tembaga.
Pemakaman massal adalah norma bagi masyarakat Iberia kuno (sekarang Spanyol dan Portugal). Tetapi pada tahun 2008, para arkeolog menemukan sebuah makam yang berisi hanya satu orang. Pemeriksaan fisik standar pada saat itu menentukan orang tersebut adalah laki-laki berusia antara 17 dan 25 tahun. Beberapa artefak mewah, seperti keramik, dan gading gajah, ditemukan di sisi jasad orang tersebut. Pria itu kemudian dijuluki manusia gading.
“Harta karun itu menunjukkan bahwa pemuda muda itu adalah orang yang paling berpengaruh secara sosial di Iberia dari 3.200 hingga 2.500 SM,“ kata para peneliti yang studinya telah diterbitkan di jurnal Scientific Reports, pada Kamis (6/7)
Namun, ada satu hal yang cukup mengejutkan dari studi terbaru tersebut, yakni jenis kelamin si manusia gading ini ternyata adalah perempuan, bukan pria seperti yang diyakini selama ini. Mereka pun menyebutnya Ivory Lady (nyonya gading).
Sisa-sisa tulang manusia adalah satu-satunya cara untuk mempelajari keseimbangan kekuatan antar gender dalam masyarakat kuno. Tetapi seringkali sulit untuk menentukan apakah kerangka yang kurang terawetkan adalah milik pria atau wanita. Bahkan DNA pun bisa sulit untuk diekstraksi dari sisa-sisa jasad yang ditemukan di iklim panas dan kering seperti Iberia.
Dalam kasus ini, para peneliti menggunakan teknik baru untuk menguji protein pada gigi yang disebut amelogenin, yang biasanya berbeda di antara jenis kelamin. “Apa yang kami temukan mengejutkan, manusia gading itu ternyata seorang perempuan,” kata penulis utama studi tersebut, Marta Cintas Pena dari University of Seville di Spanyol.
Agar benar-benar yakin, tim peneliti mengirimkan gigi kedua, dan analisis mengonfirmasi hasil pertama.
Para peneliti menunjukkan bahwa makam Ivory Lady berada dekat dengan kuburan besar yang berisi 15 wanita dan artefak gading serupa yang berasal dari beberapa generasi kemudian. Tidak ada laki-laki yang ditemukan terkubur dalam pemakaman serupa di Valencina.
“Bahwa tidak ada penguburan bayi di situs tersebut menunjukkan bahwa Ivory Lady mencapai posisi dan kekuasaan sosialnya yang tinggi melalui pencapaian pribadi dan tidak diwariskan dari lahir,” tulis penelitian tersebut.
Cintas Pena mengatakan bahwa masyarakat kuno sering dianggap dipimpin oleh laki-laki, tetapi penelitiannya menunjukkan bahwa belum tentu demikian. “Ini menyiratkan bahwa kita tidak hanya perlu memikirkan kembali apa yang telah dikatakan tentang Zaman Tembaga Iberia, tetapi juga proses yang menyebabkan kompleksitas tatanan sosial di seluruh dunia," ujarnya.
Namun arkeolog Prancis Anne Augereau, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan untuk berhati-hati terhadap "mitos matriarki primitif". "Tidak ada masyarakat matriarkal yang teridentifikasi hingga saat ini," katanya kepada AFP. (M-3)
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Pegiat HAM Perempuan Yuniyanti Chizaifah menegaskan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
KETUA DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan proyek penulisan ulang sejarah.
PENELITIAN terbaru yang mendalam terhadap muntahan dan feses dinosaurus yang telah membatu-dikenal sebagai regurgitalite dan coprolite-mengungkap rahasia era prasejarah.
Ilmuwan mengungkapkan penemuan fosil burung teror prasejarah berusia 12 juta tahun di Kolombia yang merupakan anggota predator terbesar yang pernah ditemukan.
Jika megalodon, hiu raksasa prasejarah yang hidup sekitar 23 hingga 3,6 juta tahun lalu, masih hidup di Bumi, beberapa skenario menarik dapat terjadi, baik dari segi ekologi maupun
Monster laut prasejarah ini menunjukkan keragaman dan kekuatan predator yang mendominasi lautan jutaan tahun yang lalu. Banyak dari mereka adalah predator puncak
Kenduri Budaya Ki Watu Balung menghadirkan kolaborasi seni tradisi dan seni ciptaan baru yang didukung oleh lebih dari 90 orang penampil.
Munculnya ukiran di tepi sungai telah menyenangkan para ilmuwan dan masyarakat umum, tetapi juga menimbulkan pertanyaan yang meresahkan tentang dampak degradasi lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved