Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
INDONESIA sebagai salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia memiliki sumber daya dalam bidang industri fesyen untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun global.
Lahirnya para talenta desainer lokal yang berlomba memajukan industri fesyen muslim hingga pergi ke berbagai pagelaran fesyen Internasional, menjadi angin segar dan modal bagi Indonesia untuk menguasai pasar dunia.
Salah satu aksi nyata untuk memperkenalkan fesyen muslim Indonesia ke pasar global adalah melalui pagelaran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) yang diinisiasi oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Pagelaran tahunan yang sudah memasuki tahun keempat itu akan melangsungkan acaranya di ICE BSD, Tangerang pada 19-21 Oktober 2023.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Juan Permata Adoe menyebut JMFW merupakan upaya pemerintah dan para pegiat fesyen Indonesia untuk memuat eksistensi fashion muslim Indonesia di dunia dan mampu menguasai pasar busana muslim global.
“Saat ini Indonesia masih urutan ke-5 untuk ekspor industri fesyen muslim. Urutan pertama masih dipegang Tiongkok, disusul Turki, India dan Dubai. Jadi kita harus mulai berpikir untuk mengangkat posisi kita, bersama membangun pasar ekspor melalui industri kreatif, salah satunya JMFW,” kata Juan pada peluncuran JMFW 2024 di Thamrin Nine pada Jumat (23/6).
Baca juga: JMFW Kembali Digelar, Mendag : Jadikan Indooesia Tren Setter Fesyen Muslim
Juan berharap pameran JMFW bisa terus berlangsung secara berkelanjutan dan bertahap. Bagi Juan, sebuah pameran harus secara konsisten digelar setidaknya untuk bisa dikenali dan dicintai masyarakat.
“Setidaknya sebuah pameran baru bisa diapresiasi masyarakat dan dianggap serius ketika sudah diselenggarakan setidaknya lebih dari 5 kali. Semoga JMFW bisa terus berlanjut untuk membangun semangat industri fesyen muslim, karena ini akan sangat berdampak pada industri lainnya,” ungkapnya.
Bisnis fesyen muslim, menurut Juan, semakin menggairahkan apalagi populasi muslim di dunia yang mencapai hampir 2 miliar bisa menjadi peluang bagi Indonesia sebagai negara muslim terbesar dunia untuk meningkatkan pasar ekspor salah satunya lewat industri kreatif.
“Bisnis busana muslim menyerap 3,9 juta tenaga kerja, sementara untuk penjualan industri fashion di dunia mencapai 3 triliun US Dollar (atau setara dengan Rp 45 kuadriliun). Industri fesyen juga memiliki multiplier effect ke industri lain seperti kosmetik, obatan-obatan, dan jamu. Kita harus mengangkat industri fashion ini,” tuturnya.
Sementara itu, Advisory Board Indonesian Fashion Chamber (IFC) Taruna K Kusmayadi menyebut JMFW 2024 menargetkan peserta sebanyak 120 brand dan puluhan desainer dengan lebih dari 1.000 koleksi untuk memajukan fesyen muslim Indonesia.
“Kami juga menargetkan capaian transaksi selama dua hari itu bisa meningkat dari tahun lalu. Kami berharap tahun ini event JMFW menghasilkam transaksi sebesar 5 juta US Dollar (atau setara lebih dari 75 miliar rupiah) dari dalam maupun luar negeri,” ucap Taruna.(M-4)
MUFFEST+ Media Viewing menjadi ajang para desainer dan brand fesyen muslim Indonesia akan mempresentasikan koleksi tren 2024-2025 dalam format teatrikal yang menampilkan keragaman karya.
Pengeluaran konsumen muslim untuk fashion mencapai US$318 miliar pada 2022 atau tumbuh 8,4% dibanding 2021, dan diperkirakan akan menembus US$428 miliar pada 2027.
Kantor Pariwisata Pemerintah Macao (Macao Government Tourism Office/MGTO) akan menyelenggarakan acara promosi wisata berskala besar tepatnya pada 9 Mei-12 Mei 2024.
KAWASAN wisata di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah, didorong untuk menjadi destinasi wisata ramah muslim.
Masjid Kowloon dan Islamic Centre terlihat begitu megah, menjadikannya sebagai masjid terbesar di Hong Kong yang dapat menampung hingga 3.500 orang.
TEKANAN meningkat terhadap muslim di Prancis. Setelah tiga serangan dalam tempo lima minggu, muslim Prancis merasa tertekan.
Para desainer asal Aceh merasa bangga memamerkan karya mereka di Muslim Fashion Fest (Muffest) 2024
JAKARTA Muslim Fashion Week (JMFW) akan kembali digelar tahun ini, dengan acara puncak yang akan berlangsung 9 – 12 Oktober 2024, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Banten.
Kegiatan yang diinisiasi Kemendag bersama Kadin ini menghadirkan peragaan busana, gelar wicara, pameran dagang, business matching, dan lainnya.
JMFW sebagai ajang internasional tidak hanya menampilkan karya-karya desainer Indonesia, tapi juga menjadi momen strategis memperkuat peran Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia.
SMK NU Banat Kudus melalui brand Zelmira kembali berpartisipasi dalam ajang tahunan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) dengan konsep modest wear yang berbeda.
Kemendag akan mengadakan pameran dagang internasional, Trade Expo Indonesia 2024 ke-39 pada 9-12 Oktober.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved