Rabu 08 Maret 2023, 09:01 WIB

Polusi Cahaya Berpotensi Mengancam Populasi Serangga

Adiyanto | Weekend
Polusi Cahaya Berpotensi Mengancam Populasi Serangga

CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP
ilustrasi: Kupu-kupu, jenis serangga yang terancam musnah karena polusi cahaya

 

Cahaya buatan, termasuk cahaya lampu di pekarangan rumah, dapat mengancam populasi ulat. Hal itu pada gilirannya berpotensi memusnahkan populasi kupu-kupu dan ngengat.

Sebuah penelitian yang dilakukan para ilmuwan dari Universitas Cornell, Amerika Serikat yang dirilis Rabu (8/3) mengungkapkan cahaya buatan seperti bola lampu memicu meningkatnya jumlah predator karena jarak pandang  mereka menjadi lebih jelas sehingga memudahkan mereka mencari mangsa di malam hari.

Ketika peneliti menempelkan ulat tanah liat palsu ke daun hutan dan melubangi daun untuk meniru kebiasaan makan mereka, larva hijau tiruan itu mengalami tingkat serangan yang jauh lebih tinggi saat terkena cahaya yang tidak wajar.

"Lampu beranda di rumah Anda dapat memengaruhi kehidupan serangga bahkan jika mereka tidak beterbangan di sekitar bola lampu," kata penulis utama penelitian itu, John Deitsch, kepada AFP.

“Polusi cahaya berdampak pada ulat bahkan jika mereka tidak berkumpul di bola lampu terang seperti yang dilakukan ngengat atau kupu-kupu, “ jelasnya.

Meluasnya area yang dipengaruhi oleh cahaya buatan di malam hari dan peningkatan kecerahan, kata dia, bakal mengancam keanekaragaman hayati serangga, dan mendorong perubahan dalam siklus alami yang mengatur segalanya, mulai dari reproduksi hingga penyerbukan, dan navigasi.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa polusi cahaya telah meningkatkan kerentanan terhadap pemangsa spesies serangga lain, seperti ngengat dewasa, namun studi baru ini adalah yang pertama mengamati dampak pada tahap awal kehidupan ulat.

“Polusi cahaya malam mungkin mempengaruhi populasi ulat, “kata para penulis.

Hampir setengah dari lebih sekitar 500 ulat tanah liat menunjukkan tanda-tanda berpotensi terancam predator dari berbagai penghuni hutan, termasuk burung, kumbang, dan laba-laba. Mereka kian rentan ketika predator memiliki penuntun cahaya.

Ulat adalah anggota penting dari rantai makanan, Mereka sering mencari makan di malam hari karena untuk mengurangi risiko menjadi santapan burung atau kelelawar.

Pada tahun 2019, para ilmuwan memperingatkan tentang "kiamat serangga" setelah menyimpulkan bahwa hampir setengah dari semua spesies serangga di seluruh dunia, mengalami penurunan dan sepertiganya dapat hilang sama sekali pada akhir abad ini.

Dalam banyak kasus, semakin meluasnya area yang terpapar polusi cahaya sebagai penyebab utama hilangnya serangga. “Namun tidak seperti polutan lingkungan lain yang bertahan lama, polusi cahaya dapat dimatikan dengan menekan tombol,”  kata Deitsch. (AFP/M-3)

 

Baca Juga

123RF

Hindari Tiga Makanan Ini Saat Sahur untuk Puasa Lebih Nyaman

👤Devi Harahap 🕔Selasa 28 Maret 2023, 19:15 WIB
Makanan yang dikonsumsi saat sahur amat memengaruhi ketahanan tubuh dalam...
DOK SMILE DENTAL

Ke Klinik Gigi Ini, Jangan Takut Kemahalan

👤mediaindonesia.com 🕔Selasa 28 Maret 2023, 17:36 WIB
Pemeriksaan gigi dan mulut dianggap mahal jika dibandingkan dengan pemeriksaan kesehatan bagian tubuh yang...
Unsplash/ VD Photography

Ini Ciri Kurma yang Sudah Tidak Layak

👤Nike Amelia Sari 🕔Selasa 28 Maret 2023, 16:45 WIB
Bercak putih belum berarti jamur, melainkan bisa jadi tanda adanya...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya