Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
MEMBERI banyak mainan sering menjadi cara kita untuk menunjukkan kasih sayang pada anak. Bahkan, ada pula orangtua yang membelikan mainan anak setiap hari.
Nyatanya, semakin banyak mainan belum tentu semakin baik bagi anak. Dua peneliti yang berafiliasi dengan Universitas Ghent, Belgia, yakni Maithri Sivaraman, Ph.D., dan Tricia Striano Skoler Ph.D., yang juga merupakan penulis Doing Developmental Research, mengungkapkan bahwa jumlah permainan berkorelasi dengan perkembangan fokus perhatian pada balita.
Dilansir dari Psychology Today, Senin (6/2), pernyataan para peneliti itu didasari studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam Infant Behavior and Development. Dalam studi itu mereka Mereka menguji kualitas bermain balita saat dihadapannya diberikan lebih sedikit mainan (4 mainan) dan pada kondisi lain diberikan banyak mainan (12 mainan).
Para balita ternyata bermain lebih lama dan dengan cara yang lebih kreatif ketika mereka memiliki lebih sedikit mainan. Dengan hanya ada beberapa mainan, anak-anak menghabiskan waktu dua kali lebih lama untuk menjelajahi setiap mainan. Di setiap mainan pula, mereka menemukan lebih dari satu cara bermain.
Peneliti menjelaskan, ketika anak-anak memiliki lebih sedikit mainan, hal itu membuat kualitas permainan yang lebih baik. Anak melahirkan lebih banyak kreativitas dan menghasilkan durasi interaksi yang lebih lama dengan orangtua maupun pendamping lainnya saat bermain.
Salah satu penjelasan untuk temuan ini bisa jadi karena balita lebih mudah teralihkan perhatiannya ketika ada banyak mainan di hadapan mereka. Ini menghasilkan durasi bermain yang lebih pendek dengan setiap mainan dan kehilangan kesempatan untuk eksplorasi lebih dalam dengan mainan yang sama.
Anda dapat membayangkan ketika seorang balita berada di ruang bermain dengan banyak sekali mainan maka mereka bisa jadi sudah kesulitan untuk menentukan pilihan. Ini karena memang di usia balita, anak memiliki tingkat perhatian berkelanjutan atau tingkat fokus yang rendah. Sebab itu, memberikan lebih banyak mainan kepada mereka membuat mereka lebih sulit mempertahankan perhatian pada satu mainan.
Penelitian ini juga memberikan wawasan soal pengaruh lingkungan di luar mainan. Jika televisi dihidupkan atau video diputar di gawai saat mereka bermain, hal tersebut dapat mengganggu balita yang tengah bermain dengan mainannya. Ketika gangguan tersebut hadir, balita akan bermain lebih sedikit, berinteaksi lebih sedikit, dan menunjukkan tingkat perhatian yang lebih rendah. (M-1)
PASANGAN ganda campuran Indonesia Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu gagal ke final Badminton Asia Championships (BAC) 2025.
Perusahaan yang bergerak di industri hiburan, Timezone, menggelar kegiatan sosial bertajuk Cerita Seru Ramadan.
Aplikasi Jagat sepakat untuk mengubah format permainan berburu Koin Jagat setelah bertemu dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi).
Kemkomdigi memanggil Co-Founder Jagat, Barry Beagen, untuk menindaklanjuti laporan masyarakat. Pemanggilan tersebut berkaitan dengan aktivitas berburu koin dalam permainan Koin Jagat.
Psikolog Klinis Forensik dari Universitas Indonesia (UI), Kasandra Putranto, menyebut ada dampak kesehatan mental dari mengikuti permainan yang sangat kompetitif, seperti Koin Jagat.
Belakangan ini, fenomena permainan perburuan harta karun digital Koin Jagat tengah viral di platform media sosial TikTok. Ini penjelasan tentang permainannya.
Dilansir dari The Atlantic, pareidolia merupakan fenomena psikologi saat setiap orang dapat melihat bentuk tertentu pada gambar biasa, namun persepsinya cenderung berbeda dengan orang lain.
Perasaan sedih dan stres saat harus kembali ke rutinitas usai liburan dalam dunia psikologi disebut dengan istilah post holiday blues.
Pondok Pesantren Darunnajah menghadirkan Darunnajah Assessment and Development Center (DADC), sebuah pusat asesmen dan pengembangan psikologis bagi santri, pendidik, dan masyarakat umum.
Pentingnya peran psikologi sebagai disiplin ilmu dan praktik dalam mendukung pembangunan bangsa, terutama dalam menciptakan masyarakat yang sehat secara mental dan berdaya saing.
Saat ini, timnas U-20 sedang menjalani pemusatan latihan di Jakarta, yang dijadwalkan berlangsung sejak 5-30 Januari sebelum tampil di Piala Asia U-20 di Tiongkok.
Layanan curhat yang diberikan Mega Salsabilah memang tidak memberikan solusi seperti seorang ahli, namun setidaknya memberikan kebahagiaan bagi orang yang bercerita kepadanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved