Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Kesehatan gusi ternyata tidak kalah penting dari kesehatan mulut lainnya. Penyakit gusi termasuk gusi berdarah dan gigi tanggal yang disebut periodontitis dapat menyebabkan serangkaian masalah gigi seperti bau mulut hingga pendarahan dan kehilangan gigi.
Menurut penelitian yang diterbitkan di JACC: Clinical Electrophysiology edisi Januari 2023, para ahli dari Hiroshima University, Jepang mengungkapkan bahwa infeksi gusi dapat menjadi sumber masalah yang lebih parah dan serius, yaitu dapat menyebab gangguan irama jantung.
Tim juga mengemukakan dalam sampel 76 pasien dengan penyakit jantung, ada hubungan yang signifikan antara penyakit gusi dan fibrosis yaitu jaringan parut pada pelengkap atrium kiri jantung. Penyakit gusi dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur, yang disebut fibrilasi atrium.
”Periodontitis dikaitkan dengan peradangan yang berlangsung lama, dan peradangan memainkan peran kunci dalam perkembangan fibrosis atrium dan patogenesis fibrilasi atrium,” kata Shunsuke Miyauchi penulis utama dan asisten profesor di Pusat Layanan Kesehatan Hiroshima University,seperti dilansir dari halaman resmi Hiroshima University, Minggu (29/1).
Meskipun ada keterikatan antara penyakit gusi dan tingkat keparahan fibrosis atrium, para peneliti belum menemukan bahwa satu hal yang pasti mengarah ke yang lain.
"Kami berhipotesis bahwa periodontitis memperburuk fibrosis atrium. Studi histologis pelengkap atrium kiri ini bertujuan untuk mengklarifikasi hubungan antara status periodontitis klinis dan derajat fibrosis atrium," ungkapnya.
Pelengkap atrium kiri diangkat melalui pembedahan pasien. Lalu, para peneliti menganalisis jaringan untuk menetapkan korelasi antara tingkat keparahan fibrosis atrium dan tingkat keparahan penyakit gusi.
Tim menemukan bahwa semakin parah periodontitis, semakin buruk pula fibrosisnya. Hal ini menunjukkan bahwa radang gusi dapat meningkatkan peradangan dan penyakit di bagian jantung.
"Studi ini memberi bukti dasar bahwa periodontitis dapat memperburuk fibrosis atrium dan dapat menjadi faktor risiko baru yang dapat dimodifikasi untuk fibrilasi atrium," kata Yukiko Nakano, penulis koresponden dan profesor kedokteran kardiovaskular di Sekolah Pascasarjana Biomedis dan Ilmu Kesehatan Hiroshima University.
Menurut Nakano, selain memperbaiki faktor risiko lain seperti berat badan, meningkatkan aktivitas fisik, serta mengurangi tembakau dan alkohol, perawatan periodontal dapat membantu dalam manajemen fibrilasi atrium yang komprehensif.
Akan tetapi, dia mengingatkan bahwa penelitian ini tidak membangun hubungan sebab akibat. Artinya, meskipun penyakit gusi dan tingkat keparahan fibrosis atrium tampaknya berhubungan, para peneliti belum menemukan bahwa satu hal yang pasti mengarah ke yang lain.
"Bukti lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan bahwa periodontitis berkontribusi pada fibrosis atrium secara kausal dan bahwa perawatan periodontal dapat mengubah fibrosis," ungkap Nakano.(M-3)
Jika tidak terdeteksi sejak dini, gagal jantung dapat memicu komplikasi yang serius, bahkan menyebabkan kematian.
Universitas Johns Hopkins mengembangkan model AI yang mampu memprediksi risiko kematian jantung mendadak lebih akurat.
Faktor risiko penyakit jantung pada populasi dewasa muda sama dengan mereka yang berusia lebih tua, yaitu obesitas, merokok, diabetes atau kadar gula darah tinggi,
Teknologi AI dan digital sangat penting untuk menutup kesenjangan layanan jantung di Indonesia
Cara tidur seseorang dapat menjadi sinyal awal adanya masalah pada jantung.
belum adanya dokter jantung di daerah tertentu di Indonesia serta belum lengkapnya fasilitas diagnostik penyakit jantung yang baik menyebabkan keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan.
Morning sickness dapat menyebabkan asam lambung menggerogoti email gigi, sehingga gigi mudah rusak.
IDEC menggarisbawahi perlunya ekosistem dalam industri kesehatan gigi dan mulut demi terciptanya kemajuan teknologi di bidang kesehatan.
Mouth wash disebut dapat mengurangi setidaknya 99,9% kuman penyebab bau mulut dan plak.
Fasilitas ruang tunggu AUDY Kids memiliki playground sehingga senantiasa memberikan pelayanan terbaik pada pasiennya.
Lebih dari 56% masyarakat memiliki permasalahan gigi, tapi hanya 11,2% yang merawat gigi ke tenaga medis.
Tingkat kesadaran masyarakat terkait gigi dan mulut di masih sedikit. Sehingga dibutuhkan edukasi kesehatan masyarakat semakin diperluas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved