Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
Ketika mengetahui atau mencurigai seseorang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Anda mungkin merasa tidak tahu cara terbaik untuk membantu. Jangan biarkan rasa takut mengatakan hal yang salah menghalangi Anda untuk memberikan semangat kepada korban, terlebih lagi jika Anda merupakan orang terdekatnya.
Korban KDRT bisa menjadi kesepian, terisolasi, dan dipenuhi ketakutan. Terkadang memberi tahu mereka bahwa Anda ada untuk mereka dapat memberikan kelegaan yang luar biasa bagi mereka. Sebab itu, Anda harus memberikan dukungan kepada korban. Lalu bagaimana cara terbaik membantu korban KDRT?
Anda dapat menggunakan langkah-langkah berikut untuk membantu dan mendukung seseorang dalam situasi rentan ini, seperti dilansir dari situs Very Well Mind, situs kesehatan mental.
1. Luangkan Waktu untuk Korban
Jika Anda memutuskan untuk hadir mendukung korban KDRT, lakukanlah selama masa tenang. Terlibat ketika emosi sedang membara dapat menempatkan Anda dalam bahaya. Selain itu, pastikan untuk menyisihkan banyak waktu jika korban memutuskan untuk membuka diri untuk mengungkapkan rasa takut dan frustrasi yang terpendam selama bertahun-tahun.
2. Mulai Percakapan
Anda dapat mengangkat topik KDRT dengan mengatakan “Aku khawatir dengan kamu karena …..” atau “Aku khawatir dengan keselamatan kamu…” atau “Aku sudah melihat beberapa perubahan yang mengkhawatirkan…”
Mungkin Anda pernah melihat orang yang mengenakan pakaian untuk menutupi memar atau memperhatikan bahwa orang tersebut tiba-tiba menjadi pendiam dan menarik diri. Keduanya bisa menjadi tanda kekerasan.
Beri tahu orang tersebut bahwa Anda akan menjaga kerahasiaan informasi apa pun yang diungkapkan. Jangan mencoba memaksa orang tersebut untuk terbuka, biarkan percakapan berlangsung dengan kecepatan yang nyaman.
3. Dengarkan Tanpa Menghakimi
Jika orang tersebut memutuskan untuk berbicara, dengarkan ceritanya tanpa menghakimi, menawarkan nasihat, atau menyarankan solusi. Kemungkinannya adalah jika Anda mendengarkan secara aktif, orang tersebut akan memberi tahu Anda dengan tepat apa yang mereka butuhkan. Berikan saja orang tersebut kesempatan penuh untuk berbicara.
Anda dapat mengajukan pertanyaan klarifikasi, tetapi terutama biarkan orang tersebut melampiaskan perasaan dan ketakutannya. Anda mungkin menjadi orang pertama yang dicurahkan oleh korban.
4. Pelajari Tanda Peringatan
Banyak orang mencoba menutupi kekerasan karena berbagai alasan. Mempelajari tanda-tanda peringatan KDRT dapat membantu Anda membantu mereka. Tanda-tanda itu antara lain mata hitam, Tanda merah atau ungu di leher, pergelangan tangan terkilir, memar di lengan, serta tingkat percaya diri yang rendah dan takut.
5. Percaya Korban KDRT
Karena KDRT lebih pada pengendalian daripada kemarahan, seringkali korban adalah satu-satunya yang melihat sisi gelap pelaku. Sering kali, orang lain terkejut mengetahui bahwa seseorang yang mereka kenal bisa melakukan kekerasan.
Akibatnya, korban sering merasa tidak ada yang akan percaya jika mereka memberi tahu orang-orang tentang kekerasan tersebut. Percayai cerita korban dan katakan demikian. Bagi seorang korban, akhirnya memiliki seseorang yang mengetahui kebenaran tentang perjuangan mereka dapat memberikan harapan dan kelegaan.
6. Validasi Perasaan Korban
Bukan hal yang aneh bagi para korban untuk mengungkapkan perasaan yang bertentangan tentang pasangan dan situasi mereka. Perasaan ini dapat berkisar dari rasa bersalah dan marah, harapan dan keputusasaan hingga cinta dan ketakutan.
Jika ingin membantu, penting bagi Anda untuk memvalidasi perasaannya dengan memberi tahu dia bahwa memiliki pemikiran yang saling bertentangan ini adalah normal. Tetapi penting juga bagi Anda untuk memastikan bahwa kekerasan tidak boleh dilakukan, dan tidak normal untuk hidup dalam ketakutan akan diserang secara fisik.
7. Tawarkan Dukungan Khusus
Bantu korban menemukan dukungan dan sumber daya. Cari nomor telepon untuk tempat penampungan, layanan sosial, pengacara, konselor, atau kelompok pendukung. Jika tersedia, tawarkan brosur atau pamflet tentang KDRT.
Jika Anda tidak mampu, cobalah mencari cara lain untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Identifikasi kekuatan dan bantu mereka membangun dan mengembangkannya, sehingga mereka menemukan motivasi untuk membantu diri mereka sendiri. Yang penting adalah memberi tahu mereka bahwa Anda ada untuk mereka, tersedia kapan saja. Beri tahu mereka cara terbaik untuk menghubungi Anda jika bantuan diperlukan. (M-3)
Peristiwa terjadi di sebuah rumah kontrakan yang berada di Jalan Rusa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, pada Senin (16/6) malam.
Setelah membunuh istri, pelaku mendatangi rumah tetangganya pada tengah malam dan secara terbuka mengakui perbuatannya.
Seorang perempuan berinisial RK, berusia 25 tahun, diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga tewas. Pelaku diduga adalah suaminya sendiri, JN, berusia 36 tahun.
Perilaku ghosting bisa muncul karena kurangnya keterampilan komunikasi yang sehat serta ketidakmampuan individu menghadapi konflik.
SEBUAH film bergenre drama religi yang mengangkat isu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan judul 'Samawa' bakal segera tayang di layar lebar Indonesia
Ibu dan dua anak perempuannya kecewa dengan vonis majelis hakim, yang hanya menghukum percobaan pada terdakwa kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang merupakan oknum anggota TNI AL.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved