HARI Kemerdekaan RI yang berhasil dicapai pada 17 Agustus 1945 adalah sebuah anugerah yang harus selalu kita syukuri. Di kampungku, Dusun Maguan, Muntilan, Jawa Tengah, perayaan Hari Kemerdekaan sudah dimulai sejak seminggu sebelumnya dengan rangkaian acara yang juga mencakup ungkapan syukur.
Pada Selasa (16/8) malam diadakan acara malam tirakatan atau malam syukuran sebagai ungkapan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah kemerdekaan bagi RI. Selain tirakatan diadakan pula pementasan drama oleh para pemuda dengan tema Perjuangan sebagai upaya menumbuhkan kecintaan kita kepada Tanah Air. Warga dusun berbondong-bondong mengikuti tirakatan dan menonton drama sehingga suasana menjadi seru.
Keesokan harinya, Rabu (17/8), upacara bendera dilangsungkan di lapangan balai warga. Baik di lapangan ini maupun penjuru dusun, bendera merah putih dan berbagai hiasan dengan nuansa sama dipasang.
Saya pun mengikuti upacara yang berlangsung dengan tertib dan hikmat itu. Uniknya, pengibaran bendera merah putih dilakukan oleh tim pengibar bendera yang terdiri dari kaum ibu. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan emansipasi perempuan sudah ada sejak zaman perjuangan.
Saat bendera dikibarkan, peserta upacara sangat bersemangat menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelahnya kami juga mengheningkan cipta serta menyanyikan lagu wajib nasional.
Salah satu anak yang mengikuti upacara bendera adalah Hafiza Annisa Jati. Sama sepertiku ia juga bersekolah di SMP Muhammadiyah Muntilan.
Kepadanya, saya bertanya tentang pentingnya mengikuti upaca bendera. "Menurut saya pentingnya mengikuti upacara bendera yaitu kita bisa meningkatkan rasa cinta tanah air dan bangsa. Selain itu, kita dapat mempererat tali persaudaraan karena kita di sana berkumpul dan menyaksikan pengibaran bendera merah putih yang diperjuangkan dengan pengorbanan berjuta nyawa,” kata Hafiza yang baru kali ini bisa mengikuti lagi upaca bendera setelah dua tahun pandemi covid-19.
Pertanyaan serupa juga saya tanyakan pada Bapak Saryanto, yang juga hadir di upacara bendera di balai warga itu. Bapak yang merupakan anggota TNI AD yang berdinas di Korem 072 Pamungkas di Yogyakarta ini mengatakan bahwa mengikuti upacara bendera merupakan salah satu bentuk penghormatan pada para pahlawan.
“Kita harus menghargai jasa para pahlawan dengan mengikuti upacara bendera tersebut walaupun hanya di kampung tetapi kita bisa mengenang merenungkan bagaimana mencekam dan mengerikannya saat para pejuang melawan para penjajah hingga akhirnya Indonesia merdeka,” katanya.
Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa dengan mengikuti upacara bendera maka akan tumbuh semangat dan rasa tanggung jawab kita untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal baik sesuai bidangnya masing masing. “Kalau pelajar ya harus belajar yang tekun agar kelak menjadi orang yang berguna bagi keluarga negara dan agamanya. Upacara juga untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air serta memupuk rasa persatuan antar sesama warga negara,” pungkasnya. (M-1)
Suara Anak
- Rafan Satria Alvaro (SDN Sewukan, Kecamatan Dukun): "Saya merasa sangat senang dan merasa bangga bisa ikut memperingati kemerdekaan seperti yang sering saya lihat di film film perjuangan."
- Raffasya Aban Pramudiana (SD Muhammadiyah Tamanagung): "Pada upacara bendera tahun kemarin tidak meriah karena pandemi covid-19 sehingga dibatasi sedangkan pada tahun ini covid-19 sudah berangsur menghilang sehingga dapat dilaksanakan seluruh warga.”