Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

6 Hal yang Harus Diketahui di Balik Layar Mencuri Raden Saleh

Fathurrozak
13/8/2022 13:20
6 Hal yang Harus Diketahui di Balik Layar Mencuri Raden Saleh
Acara screening film Mencuri Raden Saleh(MI/Fathurrozak)

Menjadi film ambisius Angga Dwimas Sasongko bersama Visinema Pictures, Mencuri Raden Saleh menjadi produksi terbesar bagi rumah produksi tersebut. Film yang kini siap tayang di jaringan bioskop pada 25 Agustus itu, berkisah tentang misi pencurian lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh oleh sekelompok mahasiswa.

Beberapa adegan ‘mahal’ yang tersaji di antaranya adalah saat produksinya, film ini sampai harus memblok area terowongan di kawasan SCBD dan jalanan di Kota Tua. Berikut Media Indonesia himpun beberapa fakta di balik produksi film Mencuri Raden Saleh.

1. 14 Mobil

Salah satu adegan yang juga terlihat di trailer film ini menyertakan adegan mobil kargo yang dikendarai Tuktuk (Ari Irham) bersama Gopar (Umay Shahab) terjebak kemacetan di salah satu terowongan di SCBD, Jakarta. Di adegan tersebut, mobil yang dikendarai Tuktuk harus menabrak kerumunan mobil-mobil yang ada di depannya.

Mengutip keterangan sutradara, ada sekitar 14 mobil yang dihancurkan untuk adegan tersebut.

“Itu ada dua take. Dengan dua block shot berbeda. Untuk block shot A, kami ambil tujuh mobil kanan dan tujuh mobil kiri. Untuk block shot B, kami ganti dan pindahkan. Kalau lihat itu mobilnya hancur semua, memang. Tapi di framingnya kami acak. Kalau dibikin 28 mobil, wah, pusing bayarnya haha. Jadi ada 14 mobil total,” kata Angga seusai penayangan eksklusif BTS Mencuri Raden Saleh di CGV FX Sudirman, Jakarta, Rabu, (10/8).

2. Setengah lukisan di film adalah koleksi sutradara

Angga Sasongko memang dikenal sebagai salah satu sutradara yang punya hobi sebagai kolektor lukisan. Hal itu dipengaruhi oleh ayahnya yang dulunya juga memang merupakan kolektor lukisan.

Di film Mencuri Raden Saleh, produser Christopher Imanuell mengatakan setengah lukisan yang ada di film adalah koleksi Angga Sasongko.

3. Lokasi di Museum Kota Tua hingga Surabaya

Lokasi pengambilan gambar Mencuri Raden Saleh mengambil banyak tempat. Bukan saja di Jakarta, tetapi juga di beberapa wilayah lain. Salah satunya adalah memanfaatkan salah satu museum di Kota Tua, Jakarta Barat.

Selain itu, untuk mendapat interior Istana Negara, lokasi didapat di Surabaya. Untuk rumah Permadi, karakter yang diperankan Tio Pakusadewo, didapat di Pasuruan. Juga mengambil lokasi syuting di Bogor dan Depok.

4. 5 Jam Syuting Balapan

Untuk bisa mendapat adegan balapan di Kota Tua, Mencuri Raden Saleh juga harus mencuri waktu produksi. Mulanya, mereka menjadwalkan dua malam untuk proses syuting balapan di Kota Tua. Tapi, kemudian hanya mendapat lima jam dan harus berkejaran dengan waktu pagi.

“Waktu kami recce, lokasi dan sebagainya tersedia. Tapi waktu recce akhir, lokasinya sudah ditutup untuk pembangunan MRT. Sementara gue udah jatuh hati sama lokasinya (Kota Tua), yang punya posisi penting. Secara desain produksi kan juga ingin mengejar desain arsitektur yang banyak nuansa kolonialnya. Jadi tidak ada tempat lain,” kata Angga.

“Setelah kami coba lobby, akhirnya bisa dipakai tapi enggak bisa dua hari. Cuma semalam. Dan baru bisa shoot adegan, setelah transjakarta selesai beroperasi. Jadi di atas jam 23.30 WIB. Dan kami punya cuma waktu smapai jam 05:00 WIB. Semua adegan kejar-kejaran itu kami kerjakan dalam waktu lima jam.”

5. Libatkan 32 Stuntman

Meski para aktor melakukan adegan mereka sendiri seperti Iqbaal Ramadhan yang harus melompat dari gedung tinggi serta Ari Irham yang harus mengendarai mobil untuk adegan drifting dan tabrakan, film Mencuri Raden Saleh tetap melibatkan banyak pemeran pengganti (stunt actor).

Stunt Coordinator Mencuri Raden Saleh Abah Dinar mengatakan semua aktor juga disiapkan pemeran penggantinya. Ia menyebut, total stunt yang terlibat di produksi ini ada 32 aktor.

Angga menambahkan, peran stunt coordinator sendiri adalah yang membuat keputusan apakah adegan tertentu bisa dilakukan atau tidak. Dia memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan semua kru dalam adegan-adegan berbahaya. Produser dan sutradara juga harus mengikuti keputusan yang diambil stunt coordinator.

“Apakah 32 stunt itu masuk ke layar? Rata-rata tidak. Tugas mereka adalah melakukan adegan untuk tes kamera, merekam, dan begitu sinematografer bilang misal adegan tidak bisa dilakukan karena bocor atau apa, itu akan dikoordinasikan dengan stunt coordinatornya. Para stunt juga bertugas memberikan arahan bagi para aktor saat akan melakukan adegan terkait obstacle ataupun hal-hal yang harus diperhatikan,” jelas Angga.

6. 2,5 Tahun Duplikasi Lukisan

Salah satu hal fantastis yang juga ditempuh dalam produksi Mencuri Raden Saleh adalah proses pemalsuan lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro yang juga akan menjadi bagian di film.

Proses aslinya, butuh waktu hingga 2,5 tahun yang dilakukan oleh seorang maestro lukis Indonesia, yang tidak bisa disebut namanya oleh Angga.

“Lukisan Raden Saleh yang kami duplikasi memang benar-benar dilakukan dengan pendekatan forgery yang aslinya. Jadi ada lima kanvas untuk prosesnya. Kanvas pertama adalah sketch, itu 10%. Kanvas kedua itu 50%, dan kanvas keempat 70%. Kanvas kelima, itu sudah jadi full tapi belum di-aging sama alphanya yang benar-benar mirip dengan aslinya,” jelas Angga.

“Kami bikin lima kanvas itu 2,5 tahun. Salah satu maestro lukis yang kami cari, dia menduplikasi ini mulai dari riset, bikin, sampai proses aging lukisannya. Sebenarnya ada tiga. Tapi yang jadi alpha cuma satu. Bahkan sampai tebal pilihan kanvas itu semua kami ikuti seperti real forgery. Di film, Piko lakukan itu sebulan. Tapi kalau proses aslinya memang benar-benar lama, 2,5 tahun. Nah waktu itu, skrip belum jadi tapi tulisannya sudah duluan.” (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya