Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
MESKI sering terkena sabun, spons basah ternyata tetap dapat menjadi sarang bakteri. Sebab itu para ahli mengingatkan untuk tidak membiarkan spons di bak cuci piring, terutama digeletakkan saja di dekat saluran pembuangan bak.
"Permukaan bak cuci, terutama di dekat saluran pembuangan, cenderung menjadi area pengumpulan utama bakteri dan perkembangan biofilm," kata Kelly Reynolds, peneliti kesehatan masyarakat Universitas Arizona, seperti dikutip dari USA Today. Ia juga mencatat bahwa area yang selalu lembab lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri.
Hal ini juga didukung oleh penelitian tahun 2017 yang menemukan bak cuci dan spons adalah tempat penyimpanan besar Escherichia coli di 44% rumah. Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Food Protection ini, 15% rumah dinyatakan positif E. coli terutama di bak cuci piring.
Pengujian terhadap 15 dapur keluarga menemukan dapur lebih terkontaminasi daripada kamar mandi, menurut penelitian di Journal of Applied Microbiology. Reynolds mengatakan hal itu terjadi karena bak cuci piring justri lebih jarang dibersihkan atau dikosek ketimbang kamar mandi. Akibatnya, partikel sisa makanan dapat bercampur dengan serangga dari pencucian daging mentah. Ketika bak cuci jarang dibersihkan, tempat itu pun subur untuk pertumbuhan bakteri.
Tak hanya itu, sebuah penelitian kecil terhadap 14 spons bekas oleh para peneliti di Jerman mengungkapkan 362 jenis bakteri, dengan kuman patogen berpotensi di antara yang paling umum ditemukan. Studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam Laporan Ilmiah peer-review ini menggambarkan spons sebagai "titik panas mikrobiologis" yang harus diganti setiap minggu.
Apabila Anda tidak ingin membuang spons setiap minggu, Anda dapat melakukan langkah berikut.
1. Gunakan dengan bijak
Jangan pernah membersihkan peralatan untuk memotong daging mentah langsung dengan spons. Bersihkan dulu peralatan itu dengan tissu baru kemudian gosok dengan spons dan sabun. Setelahnya, cuci spons hingga bersih.
2. Simpan di tempat yang bisa mengering
Misalnya keranjang atau rak untuk mengurangi bakteri, kata Reynolds. Itu tidak akan menghilangkan semua kuman, katanya, tetapi paparan panas tinggi juga dapat membantu.
3. Masukan ke dalam microwave
Masukkan spons basah ke dalam microwave selama satu menit untuk menjalankan siklus pengeringan setiap hari, direkomendasikan Academy of Nutrition and Dietetics, dan buang spons setelah mulai berbau.
Melansir dari situs Better Homes & Gardens, beberapa cara berikut juga dapat dilakukan untuk membersihkan spons.
1. Cuka
Ini juga dapat digunakan untuk membersihkan microwave, saluran air, pancuran, dan spons dapur kotor. Untuk membersihkan spons dapur Anda secara alami, rendam dalam cuka selama 5 menit. Kemudian buang cuka, bilas spons dapur bersih dengan air hangat, dan biarkan kering.
2. Pemutih
Pemutih adalah pilihan bagus lainnya untuk membersihkan spons dapur. Ini membunuh virus, jamur, dan jamur selain bakteri. Mulailah dengan mencampurkan 3/4 cangkir pemutih dalam 1 galon air. Rendam spons dapur 5 menit. Bilas dengan air hangat, dan selesai.
3. Air Mendidih
Cukup bersihkan spons dapur dalam panci berisi air mendidih. Didihkan 2 gelas air dalam panci. Masukkan spons dapur ke dalam air mendidih dan biarkan selama 5 menit. Biarkan hingga benar-benar dingin di dalam air, lalu keluarkan spons dapur dan keluarkan kelebihan air. (M-1)
Sejak dahulu, rumput laut telah menjadi primadona dalam bidang kesehatan, industri, dan kuliner berkat kandungan gizinya yang melimpah.
Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin mampu menarik dukungan internasional.
Menjaga kebugaran kini telah menjadi bagian penting dari gaya hidup modern.
TENAGA apoteker yang kompeten dan tersebar merata di Indonesia masih menjadi kebutuhan.
Usia baru menginjak 20-an, tapi tubuh terasa cepat pegal dan lelah? Waspadalah—bukan sekadar kelelahan biasa, ini bisa menjadi gejala gangguan metabolisme
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved