Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Kegiatan tahunan Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) kembali digelar di Bali. Tahun ini festival tersebut berlangsung mulai hari ini hingga 17 Oktober mendatang.
Pada acara pembukaannya kemarin, Kamsi (7/10) malam, sebuah penghargaan diberikan pada mendiang sastrawan Budi Darma. Budi Darma mendapatkan Lifetime Achievement Award atas karya dan pencapaiannya sebagai penulis berpengaruh di Indonesia.
Karyanya seperti Olenka, Orang-Orang Bloomington, dan Kritikus Adinan sangat dipuji dunia. Putrinya, Diana Budi Darma, mewakilkan mendiang Budi Darma menerima penghargaan tersebut.
Penghargaan serupa pernah diberikan oleh UWRF kepada Made Taro pada tahun 2019. Tahun sebelumnya, 2018, penghargaan diberikan kepada mendiang Sapardi Djoko Damono.
Sementara itu, UWRF ke-18 tahun ini digelar secara hybrid. Menghadirkan lebih dari 130 pembicara mulai dari penulis, pegiat, seniman, sastrawan, jurnalis dan lainnya dalam program-programnya. Para pembicara akan bergiliran tampil dalam berbagai sesi diskusi yang dikembangkan dari tema tahun ini, Mulat Sarira, yang diartikan sebagai refleksi diri.
“UWRF dimulai setelah bom Bali pertama. Festival ini adalah upaya untuk menghidupkan kembali perekonomian, memberi harapan kepada masyarakat, dan membawa sedikit inspirasi dalam wadah kreatif dan dialog. Begitulah cara kami memulai. Sekarang, lebih dari sebelumnya, kita membutuhkan hal tersebut. Tugas kami adalah menciptakan festival terbaik yang bisa kami berikan untuk situasi ini,” ujar Direktur UWRF, Janet DeNeefe, dalam jumpa pers virtual, (7/10).
Hingga akhir kegiatan pada 17 Oktober mendatang, berbaagai kegiatan akan dilaksanakan. Di antaranya workshop The Art of Lontar and Prasi yang digelar secara online pada Minggu (10/10). Workshop tersebut akan menampilkan cara membuat lontar dan prasi, atau teknik menggambar di atas daun lontar.
Selain itu festival juga menghadirkan Festival Club, yang dihadirkan melalui Instagram Live. Salah satunya adalah Black Box yang menampilkan Shiori Ito, wajah dari gerakan #MeToo Jepang. Selanjutnya, Festival juga akan mengadakan pemutaran film secara daring dan langsung, termasuk film Pulau Plastik.
Sedangkan untuk Live Music & Arts, akan dihadirkan Navicula untuk diskusi dan pertunjukan musik. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Festival juga menghadirkan Special Events di restoran-restoran terbaik di Ubud, salah satunya Feast and Fable by Storystation di Casa Luna. (M-2)
MMS Group Indonesia (MMSGI) lewat anak usahanya PT Multi Harapan Utama (MHU) berhasil meraih tiga penghargaan bergengsi pada ajang TOP CSR Award 2025.
AKTOR Reza Rahadian mendapat penghargaan Excellent Achievement in Film dari Malaysia International Film Festival (MIFFest) 2025.
Program tebus karbon dan penghijauan dalam upaya menjaga kelestarian vegetasi hutan milik Peruri, termasuk penanaman lebih dari 10.000 pohon di 2024.
Penghargaan tersebut dinilai mencerminkan apresiasi dunia internasional yang terus meningkat terhadap sinema Indonesia.
PT Merak Chemicals Indonesia (MCCI), produsen Purified Terephthalic Acid (PTA) yang bergerak di sektor hulu industri tekstil, menerima penghargaan Best Liaison Contact dari
Penghargaan ini menjadi simbol kolaborasi dunia industri dan dunia pendidikan, yang berperan penting mencetak SDM unggul di sektor pariwisata dan kuliner Indonesia.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), menggelar rangkaian kegiatan strategis dalam rangka penguatan literasi dan sastra, serta revitalisasi bahasa daerah di Jawa Tengah.
Aprinus mencontohkan, beberapa karya yang kandungan SARA, yakni pada novel Salah Asuhan yang pada draf awalnya disebut menyinggung ras Barat (Belanda).
Sastra sebagai suatu ekspresi seni berpeluang mempersoalkan berbagai peristiwa di dunia nyata, salah satunya adalah persoalan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dedikasi Pramoedya Ananta Toer tidak lepas dari berbagai konsekuensi berat, ia harus merasakan pahitnya penjara di tiga rezim berbeda.
Dengan lebih dari 50 karya yang diterjemahkan ke 42 bahasa, Pramoedya Ananta Toer adalah lambang harapan, perlawanan, dan keberanian melawan ketidakadilan.
Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta menggagas Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved