Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
Fitur video sesaat dan tak permanen, Stories, sangat populer di Instagram. Kepopuleran Stories di Instagram menginspirasi platform jejaring sosial lain untuk membuat fitur Stories atau fitur sejenis lainnya.
WhatsApp, Facebook, YouTube, Twitter, hingga LinkedIn masing-masing memiliki fitur video sesaat tersebut. Namun, tak seperti di Instagram, rupanya popularitas Stories tak menular ke media sosial lain.
Hal itu salah satunya dialami oleh media sosial profesional LinkedIn. LinkedIn secara resmi menghilangkan fitur Stories dari platformnya mulai bulan September ini.
Dilansir dari theverge.com, Rabu, (1/9), keputusan itu diungkapkan oleh Senior Director of Product LinkedIn, Liz Li. Salah satu alasan penghilangan Stories di LinkedIn ialah karena penggunanya cenderung enggan menampilkan video singkat temporer yang tidak menggambarkan peran profesionalnya.
"Kami memelajari bahwa ternyata pengguna kami tak suka ada video informal yang muncul atau terhubung dengan akun profesional LinkedIn-nya," ujar Li.
Selain LinkedIn, Twitter juga telah lebih dulu menghapus fitur sejenis Stories yang bernama Fleets sejak Juli 2021 lalu. Sama seperti LinkedIn, Twitter juga menemukan fakta penggunanya tak memiliki ketertarikan untuk membuat video singkat di akun Twitter mereka seperti yang ada di Instagram. (M-2)
ASOSIASI Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menegaskan bahwa platform pinjaman daring (pindar) tidak pernah melakukan kesepakatan harga pada 2018
Fitur pesan itu hadir selayaknya fitur pesan pada media sosial umumnya, memungkinkan pengguna untuk berbagi lagi favorit hingga melakukan obrolan secara online.
Platform AKSes.KSEI memungkinkan investor untuk melihat kepemilikan investasi pasar modal.
HANYA dua tahun sejak diluncurkan, sosial media dari Meta, Threads, mencapai 400 juta pengguna aktif bulanan. kepala Instagram Adam Mosseri mengumumkan pada hari Selasa, (12/8)
Program ini bertujuan menyiapkan pelajar kelas 11 dan 12 agar siap mandiri secara ekonomi selepas lulus, dengan bekal keterampilan bisnis.
Platform inovatif ini memungkinkan pengguna membuat pertandingan padel mereka sendiri, lengkap dengan fitur livestream integration.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved