Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Shelomita Gasya Amory: Tekad Besar Musisi Cilik

*/M-1
30/5/2021 06:15
Shelomita Gasya Amory: Tekad Besar Musisi Cilik
Shelomita Gasya Amory(MI/SUMARYANTO BRONTO)

SELAIN menyanyi dan bermain musik, Shelomita Gasya Amory juga mahir menciptakan lagu. Gadis kelahiran Parakan, Jawa Tengah, 12 tahun silam ini sudah berhasil menciptakan dua lagu.

Sederet prestasi pun telah ia raih berkat kepiawaiannya di dunia musik itu, termasuk meraih penghargaan dalam First Prize World Art Games 2020 di Spanyol. Semua keberhasilan di usia muda itu nyatanya juga buah ketekunan belajar Shelo—panggilan akrabnya, meski terdiagnosis disleksia pada usia 7 tahun.

"Disleksia itu adalah kesulitan dalam belajar akademis. Dulu, aku menulis ips jadi ip2, s-nya kebalik," ungkap Shelo dalam acara Kick Andy episode Selamatkan Anak Indonesia, yang tayang Minggu (30/5).

Kegemarannya dalam dunia tarik suara sudah muncul ketika dia masih berusia 3 tahun. Pada usia 6 tahun, dia kemudian lebih mendalami lagi dalam menyanyi. Selain lagu klasik, Shelo juga mahir menyanyikan lagu genre pop dan genre musik lainnya.

Tidak hanya belajar, Shelo juga percaya diri berkompetisi. Salah satu ajang yang menurutnya paling berkesan ialah kompetisi Satya Dharma Gita Choir Festival (SDGCF). "Karena itu pertama kali aku ikut lomba klasik dan aku peserta paling muda, di situ aku mendapatkan juara satu," paparnya.

Soal dua lagu yang diciptakannya, Shelo mengaku terinspirasi dari kehidupan sehari-harinya. Lagu Selamat Malam terinspirasi dari adiknya yang suka menangis di malam hari karena takut. Lebih lanjut, Shelo juga mengatakan ingin untuk menyuguhkan lagu-lagu yang positif dalam lirik yang dinyanyikannya. Selain itu, dia juga berharap bisa mengenalkan keindahan tanah air Indonesia ke kancah internasional.

Shelo juga tergabung dalam Aksi Cinta Indonesia (ACI) yang merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk mengajak anak-anak menemukan kembali identitas mereka sebagai orang Indonesia melalui musik.

Gerakan ACI telah menghasilkan salah satu karya, yaitu sebuah album bertajuk Mimpi dengan 10 lagu yang syairnya ditulis dan dipentaskan anak-anak termasuk Shelo. Konser virtual Mimpi telah ditayangkan pada 10 April lalu. Selain dapat menonton acara tersebut, penonton bisa ikut membantu adik-adik yang mengalami gizi buruk di Nusa Tenggara Timur. (*/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya