Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
BAGI Anda yang gila bekerja berhati=hatilah. Studi terbaru yang dilakukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebutkan bekerja lebih dari 55 jam seminggu dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung dan stroke.
Laporan Badan Organisasi Kesehatan Dunia dan Organisasi Perburuhan Internasional PBB yang dikeluarkan Senin (17/5), dilakukan di saat pandemi covid-19 mempercepat perubahan tempat kerja yang dapat meningkatkan kecenderungan orang untuk bekerja lebih lama.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Environment International itu adalah analisis global pertama tentang risiko terhadap kehidupan dan kesehatan yang terkait dengan jam kerja yang panjang.
Studi ini berfokus pada periode sebelum pandemi, dan penulis mengumpulkan data dari lusinan penelitian yang melibatkan ratusan ribu peserta.
"Bekerja 55 jam atau lebih per minggu merupakan bahaya kesehatan yang serius," kata Maria Neira, direktur departemen lingkungan, perubahan iklim dan kesehatan WHO.
"Sudah waktunya kita semua - pemerintah, pengusaha, dan karyawan - menyadari fakta bahwa jam kerja yang panjang dapat menyebabkan kematian dini."
Studi tersebut menyimpulkan bahwa bekerja 55 jam atau lebih per minggu diperkirakan dapat meningkatkan sekitar 35% risiko menderita stroke, dan peningkatan 17% risiko kematian akibat penyakit jantung, dibandingkan dengan bekerja 35 hingga 40 jam.
Kebanyakan pria
WHO dan ILO memerkirakan pada 2016, sebanyak 398 ribu orang meninggal karena stroke dan 347 ribu karena penyakit jantung setelah bekerja setidaknya 55 jam per minggu.
Antara tahun 2000 dan 2016, jumlah kematian akibat penyakit jantung terkait dengan jam kerja yang panjang meningkat sebesar 42%, sedangkan angka stroke meningkat sebesar 19%.
Sebagian besar kematian yang tercatat terjadi di antara orang-orang yang berusia 60 hingga 79 tahun, yang telah bekerja 55 jam atau lebih per minggu ketika mereka berusia antara 45 dan 74 tahun.
“Dengan jam kerja yang panjang sekarang diketahui bertanggung jawab atas sekitar sepertiga dari total perkiraan beban penyakit terkait pekerjaan, ditetapkan sebagai faktor risiko dengan beban penyakit akibat kerja terbesar,” kata WHO.
Frank Pega, seorang petugas teknis dari departemen WHO Neira, mengatakan penelitian tersebut tidak menemukan perbedaan efek pada pria dan wanita yang bekerja dengan jam kerja yang panjang.
Namun, beban penyakit sangat tinggi di antara pria - yang merupakan 72% dari kematian - karena mereka mewakili sebagian besar pekerja di seluruh dunia dan oleh karena itu keterpaparan lebih tinggi di kalangan pria,” kata Pega. (AFP/M-4)
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
Jika dilihat dari jangka panjang, implementasi rekrutmen nondiskriminatif adalah investasi menuju lingkungan kerja yang produktif, inovatif, dan manusiawi.
Sebanyak 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih bakal didirikan di berbagai wilayah Indonesia.
Tanpa penataan sistem pelatihan kerja yang inklusif lintas usia, ketimpangan kompetensi dapat menimbulkan ketegangan antargenerasi di tempat kerja.
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PD DKI Jakarta Kusworo mengkhawatirkan rancangan peraturan daerah Kawasan Tanpa Rokok dapat meningkatkan angka pengangguran.
Pekerja industri konstruksi di Jepang terus berkurang karena masalah penuaan. Hal ini tentunya menjadi tantangan besar bagi sektor konstruksi di Jepang.
Ingin minta maaf dengan tulus? Ini panduan minta maaf dari para ahli.
Dilansir dari The Atlantic, pareidolia merupakan fenomena psikologi saat setiap orang dapat melihat bentuk tertentu pada gambar biasa, namun persepsinya cenderung berbeda dengan orang lain.
Perasaan sedih dan stres saat harus kembali ke rutinitas usai liburan dalam dunia psikologi disebut dengan istilah post holiday blues.
Pondok Pesantren Darunnajah menghadirkan Darunnajah Assessment and Development Center (DADC), sebuah pusat asesmen dan pengembangan psikologis bagi santri, pendidik, dan masyarakat umum.
Pentingnya peran psikologi sebagai disiplin ilmu dan praktik dalam mendukung pembangunan bangsa, terutama dalam menciptakan masyarakat yang sehat secara mental dan berdaya saing.
Saat ini, timnas U-20 sedang menjalani pemusatan latihan di Jakarta, yang dijadwalkan berlangsung sejak 5-30 Januari sebelum tampil di Piala Asia U-20 di Tiongkok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved