Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Rahmi Hidayati: Bangga Berkebaya

Pro/M-1
09/5/2021 06:10
Rahmi Hidayati: Bangga Berkebaya
Rahmi Hidayati(MI/SUMARYANTO BRONTO)

SADAR akan pentingnya upaya nyata melestarikan kebaya sebagai pakaian nasional, wartawati Rahmi Hidayati, membentuk Perkumpulan Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI). ia ingin agar perempuan Indonesia mau untuk lebih sering menggunakan dan bangga akan kebaya.

“Kalau sudah diklaim negara lain itu, baru nanti kita akan ramai seperti batik waktu itu,” ujar Rahmi di acara Kick Andy yang tayang hari ini. Bagi Rahmi, berkebaya juga bukan hanya budaya Jawa melainkan sesungguhnya budaya Indonesia. Sebab dari kajian yang ia dapatkan, kebaya sudah ditetapkan sebagai pakaian nasional sejak tahun 1978.

Ingin agar misinya sukses melestarikan kebaya, Rahmi mulai dengan memviralkan kebaya ke anakanak muda. Salah satu gerakan memakai kebaya yang diinisiasi Rahmi melalui PBI ialah gerakan #SelasaBerkebaya pada 2019. Gerakan tersebut sempat viral di media sosial. Selain diikuti stakeholder, gerakan tersebut juga didukung berbagai komunitas dan menjadi agenda rutin sampai saat ini.

“Kami punya ide, Selasa Berkebaya. Ada teman yang tanya, itungannya apa? Kok Selasa? Menurut kami itu karena rimanya bagus aja Selasa Berkebaya, dan biar ada alasan seminggu sekali berkebaya,” ujarnya.

Sebelum memiliki gerakan berkebaya yang viral di media sosial, pada 2017 Rahmi bersama PBI sudah melakukan gerakan 1.000 perempuan berkebaya yang didukung Kemendikbud.

Salah satu misi lain dari Rahmi ialah mengubah cara pandang orang yang merasa bahwa kebaya identik dengan sesuatu yang merepotkan. Anggapan itu dipatahkan Rahmi Hidayanti yang sering menggunakan kebaya ketika naik gunung.

Menjadi pecinta alam ketika duduk di bangku kuliah membuat aktivitas naik gunung sudah tak asing bagi Rahmi. Namun, naik gunung dengan berkebaya baru dijalaninya selama beberapa tahun terakhir. Terinspirasi dari perempuan yang berkebaya untuk bersembahyang ke gunung.

Tahun 2014, ketika Rahmi sedang mendaki Rinjani, ia berpapasan dengan rombongan perempuan yang akan sembahyang ke sebuah pura di atas gunung. Ia begitu kagum melihat para perempuan mengenakan busana adat lengkap.

Menurut dia, masyarakat Indonesia perlu untuk memakai kebaya agar dikenal dunia luas. Ia mengatakan ketika sedang berada di luar negeri, ia selalu berusaha mengadakan diskusi mengenai kebaya, dengan targetnya adalah orang-orang Indonesia yang berada di negara yang ia kunjungi. (Pro/M-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya