Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
AJANG Screen Actors Guild (SAG) 2021 yang digelar secara virtual dan ditayangkan tunda pada Senin (5/4) menobatkan The Trial of the Chicago 7 sebagai film terbaik. Film yang disutradarai Aaron Sorkin itu menang di kategori Outstanding Performance by a Cast, Motion Picture.
Film itu mengungguli film drama keluarga Korea Minari, Da 5 Bloods, Ma Rainey's Black Bottom, dan film debut penyutradaraan Regina King One Night in Miami. Film yang tayang di Netflix Oktober 2020 itu bercerita tentang Chicago 7, yang merupakan sekelompok pendemo anti-perang Vietnam yang didakwa melakukan konspirasi dan menciptakan kerusuhan menjelang Konvensi Partai Demokrat di Chicago pada 1968.
“‘God give us leaders’, kata Martin Luther King sebelum dia ditembak mati pada tanggal ini pada tahun 1968 (4 April). Sangat tidak adil. Pengadilan Chicago Seven dimulai 18 bulan kemudian, dipimpin oleh hakim yang korup –– (yaitu saya),” kata aktor Frank Langella yang berperan sebagai hakim Julius Hoffman di film itu, saat menerima penghargaan dari SAG, dikutip dari situs resmi SAG, Senin, (5/4).
Para penerima piala sebelumnya diminta untuk memberi ucapan via virtual beberapa hari sebelumnya untuk ditayangkan ulang di stasiun tv TBS dan TNT yang disiarkan pada Senin pagi (5/4) waktu Indonesia. Para nomine dan yang menang, serta semua yang terlibat dan masuk dalam ruang zoom diminta untuk menandatangani perjanjian kerahasiaan.
“Aaron Sorkin bertekad untuk menceritakan kisah mereka, dan penyutradaraannya yang penuh kasih dan hormat mengubah sekelompok aktor yang berbeda menjadi suatu ansambel. King benar, kita membutuhkan pemimpin untuk membimbing agar tidak saling membenci. Kami berhutang budi kepada suara-suara di Chicago Seven, dan terutama, Aaron Sorkin, sutradara yang menjadi pemimpin kami, yang suaranya adalah jiwa dari film ini. Terima kasih SAG-AFTRA,” lanjut Langella.
Dalam SAG 2021 ini film Ma Rainey’s Black Bottom berhasil membawa dua piala berkat penampilan Viola Davis dan mendiang Chadwick Boseman, sebagai aktris dan aktor utama. Piala untuk aktor pendukung dimenangkan Daniel Kaluuya berkat penampilannya di Judas and the Black Messiah. Sementara, film Minari juga pulang membawa piala lewat pemeran pendukung Youn Yuh-jung.
“Saya tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaan saya, saya diakui orang Barat. Oh, ini sangat, sangat terhormat. Terutama oleh sesama rekan aktor, yang memilih saya sebagai aktris pendukung. Saya tidak tahu. Apakah saya berkata benar? Bahasa Inggris saya tidak bagus? Saya sangat senang dan bahagia. Dan berkat SAG-AFTRA. Maaf, semuanya tidak familier. Terima kasih banyak. Terima kasih, Olivia, dan Glenn Close, Maria Bakalova, dan semuanya. Terima kasih,” kata Youn. (M-1)
Melalui interaksi langsung dengan pasien ALS dan keluarga mereka, Vino G Bastian mendapatkan pemahaman mendalam tentang tantangan fisik dan emosional yang dihadapi pejuang ALS.
Film Hanya Namamu Dalam DoakuĀ menandai reuni akting Vino GĀ Bastian dan Nirina Zubir setelah 21 tahun mereka berkolaborasi dalam film 30 Hari Mencari Cinta.
Sebagian besar produksi film Pengin Hijrah dilakukan di tiga kota di Uzbekistan. Toshkent, Samarkan, dan Bukhara
Lagu Barasuara, Pancarona dan Terbuang Dalam Waktu, mengisi plot cerita baru dalam film Sore: Istri dari Masa Depan, yang disutradarai Yandy Laurens.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved