Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENYEDIAKAN media alternatif yang mampu memberikan suguhan segar terkait pemanduan pameran seni rupa, Galeri Nasional Indonesia menghadirkan tur virtual pameran tetap. Tur virtual ini untuk pertama kalinya juga dibuka untuk publik dengan memanfaatkan teknologi video 360° dan green screen.
Tur virtual sedianya akan dimulai pada Rabu (17/3) mendatang, sejak pukul 10.00 hingga 11.30 WIB melalui aplikasi konferensi, Zoom. Selama jalannya tur, peserta akan dipandu kurator, Bayu Genia Krishbie dan edukator, Aola Romadhona.
Genia dan Romadhona nantinya akan tampak seolah-olah berada di dalam ruang pameran. Mereka akan menjelaskan bagaimana konsep kurasi pameran itu sekaligus pemaknaan karya yang terdapat dalam bingkai kurasi tersebut. Selama tur berlangsung, peserta juga diperkenankan mengajukan pertanyaan secara langsung untuk menggali informasi lebih dalam.
Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto menyampaikan, tur virtual ini diharapkan dapat menarik minat publik, sekaligus membangkitkan semangat untuk terus mencari informasi seputar seni rupa dan mengunjungi galeri meski secara virtual. Tur nantinya akan dilaksanakan secara rutin setiap bulan, untuk memberikan kesempatan bagi publik agar dapat mengakses dan mendapatkan informasi tentang karya-karya serta tokoh-tokoh seni rupa Indonesia.
"Khususnya dalam Pameran Tetap Koleksi Galeri Nasional Indonesia. Semoga ini menjadi preferensi bagi publik pecinta seni khususnya seni rupa, untuk mendapatkan informasi tentang seni rupa modern dan kontemporer Indonesia,” imbuhnya, dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Jumat, (12/3).
Pameran Tetap ini nantinya juga akan disajikan melalui tiga pendekatan kuratorial. Pertama, 'Monumen Ingatan' menampilkan koleksi yang dikontekstualisasikan dalam perkembangan sejarah nasional. Kedua, 'Paris 1959 Jakarta 1995' , menampilkan karya-karya koleksi internasional yang utamanya bersumber dari dua peristiwa penting yaitu hibah seniman-seniman dunia yang berbasis di Paris pada 1959 melalui Atase Kebudayaan dan Pers, Ilen Surianegara, serta hibah dari seniman peserta Pameran Gerakan Non-Blok pada 1995 di Jakarta.
Ketiga, KODE /D merupakan pameran tematik yang secara berkala memamerkan sejumlah koleksi dari 20 Tahun Akusisi Karya Seni Rupa oleh Galeri Nasional Indonesia dalam rentang 1999-2019. (M-4)
Grey Art Gallery yang berada di Jalan Braga ini rutin mengadakan pameran dan penghargaan untuk pelaku seni.
Acara berfokus pada ekspresi artistic, dengan penekanan terhadap penciptaan karya monokromatik yang mengacu pada karya.
PrizedMoments diadakan karena terinspirasi oleh penjualan revolusioner Beeple NFT pada 2021
Budayawan Agung Rai memastikan Ubud masih menjadi daya tarik seni bagi seniman yang datang ke Pulau Dewata.
Sebanyak 41 seniman dan kolektif seni dari berbagai negara ikut serta dalam proyek tersebut.
Acara Artist Playground “Crystallize” ini terdiri atas Art Toys Exhibition, Art Installation, dan Crystal Experience Room.
UOB juga menggandeng Eko Nugroho Art Class untuk mengadakan lokakarya seni kreatif khusus bagi anak-anak berusia tiga tahun ke atas serta remaja.
Pameran yang akan melibatkan 100 perupa itu akan menyuguhkan akar budaya lokal masyarakat Banjar di Kalimantan yakni Kayuh Baimbai yang bermakna bekerja bersama-sama atau bergotong royong.
Melalui teknologi dan seni ia kembali mengingatkan akan sejarah Indonesia dengan cara yang menarik.
BAGI Adi Panuntun, profesi yang digelutinya saat ini merupakan hobi. Sejak kecil, Adi menyukai hal-hal yang berbau visual atau ilusi cahaya dan teknologi yang menghasilkannya
Bengkel Animasi dan Sinar Mas Land bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia menyelenggarakan Bengkel Animasi CG Festival 2019 (BEAST 2019) pada Sabtu (16/11) di ICE
Namun kini geliat seni media baru di Indonesia semakin hidup dengan adanya inspirasi dari Wave of Tomorrow.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved