Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pameran Tetap Galeri Nasional Disajikan Secara Virtual

Galih Agus Saputra
13/3/2021 08:05
Pameran Tetap Galeri Nasional Disajikan Secara Virtual
Pameran Tetap Galeri Nasional Disajikan Secara Virtual(Dok. Galeri Nasional)

MENYEDIAKAN media alternatif yang mampu memberikan suguhan segar terkait pemanduan pameran seni rupa, Galeri Nasional Indonesia menghadirkan tur virtual pameran tetap. Tur virtual ini untuk pertama kalinya juga dibuka untuk publik dengan memanfaatkan teknologi video 360° dan green screen.

Tur virtual sedianya akan dimulai pada Rabu (17/3) mendatang, sejak pukul 10.00 hingga 11.30 WIB melalui aplikasi konferensi, Zoom. Selama jalannya tur, peserta akan dipandu kurator, Bayu Genia Krishbie dan edukator, Aola Romadhona.

Genia dan Romadhona nantinya akan tampak seolah-olah berada di dalam ruang pameran. Mereka akan menjelaskan bagaimana konsep kurasi pameran itu sekaligus pemaknaan karya yang terdapat dalam bingkai kurasi tersebut. Selama tur berlangsung, peserta juga diperkenankan mengajukan pertanyaan secara langsung untuk menggali informasi lebih dalam.

Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto menyampaikan, tur virtual ini diharapkan dapat menarik minat publik, sekaligus membangkitkan semangat untuk terus mencari informasi seputar seni rupa dan mengunjungi galeri meski secara virtual. Tur nantinya akan dilaksanakan secara rutin setiap bulan, untuk memberikan kesempatan bagi publik  agar dapat mengakses dan mendapatkan informasi tentang karya-karya serta tokoh-tokoh seni rupa Indonesia.

"Khususnya dalam Pameran Tetap Koleksi Galeri Nasional Indonesia. Semoga ini menjadi preferensi bagi publik pecinta seni khususnya seni rupa, untuk mendapatkan informasi tentang seni rupa modern dan kontemporer Indonesia,” imbuhnya, dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Jumat, (12/3).

Pameran Tetap ini nantinya juga akan disajikan melalui tiga pendekatan kuratorial. Pertama, 'Monumen Ingatan' menampilkan koleksi yang dikontekstualisasikan dalam perkembangan sejarah nasional. Kedua, 'Paris 1959 Jakarta 1995' , menampilkan karya-karya koleksi internasional yang utamanya bersumber dari dua peristiwa penting yaitu hibah seniman-seniman dunia yang berbasis di Paris pada 1959 melalui Atase Kebudayaan dan Pers, Ilen Surianegara, serta hibah dari seniman peserta Pameran Gerakan Non-Blok pada 1995 di Jakarta.

Ketiga, KODE /D merupakan pameran tematik yang secara berkala memamerkan sejumlah koleksi dari 20 Tahun Akusisi Karya Seni Rupa oleh Galeri Nasional Indonesia dalam rentang  1999-2019. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya