Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Duh, Kebisingan Manusia Bikin Satwa Laut Menderita

Putri Rosmalia
13/2/2021 10:33
Duh, Kebisingan Manusia Bikin Satwa Laut Menderita
Kehidupan satwa laut terusik polusi suara oleh manusia.(Disorn Lertchairit/123RF)

Sekelompok peneliti dari University of California dan King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) menemukan fakta bahwa kebisingan yang muncul dari aktivitas manusia atau antropogenik berdampak buruk pada kehidupan satwa di lautan. 

Dampak buruk terjadi tidak hanya pada kesehatan tubuh, tetapi juga pada psikologi dan kemampuan bertahan hidup hewan laut. Studi dilakukan dengan mengambil sampel lebih dari 10 ribu penelitan tentang dampak kebisingan di laut pada hewan yang telah ada di berbagai wilayah bumi.

Dari hasil yang dikumpulkan, dapat disimpulkan bahwa polusi suara di lautan tidak bisa diremehkan. Satwa di laut mengalami berbagai masalah karena kebisingan seperti dari mesin kapal, aktivitas tambang, hingga kegiatan rekreasi manusia di lautan.

Kepala penelitian tersebut, Carlos Duarte, mengatakan bahwa sudah saatnya ada perhatian lebih pada masalah yang muncul akibat kebisingan aktivitas manusia di laut. Kebisingan bila tidak segera diredam dapat menjadi silent killer bagi satwa di laut.

"Berbeda dari sampah plastik yang dapat terlihat dan segera diangkut. Kebisingan ini tak kasat mata dan sulit dikendalikan," ujarnya seperti dilansir mongabay.com, Jumat, (12/2).

Hasil pengumpulan data menemukan bahwa dampak kebisingan sangat nyata pada banyak satwa laut. 

Di antaranya ikan cod Atlantik membuat dengungan ketika berkumpul untuk bertelur. Ketika terjadi kebisingan di sekitarnya, proses bertelur akan berantakan.

Contoh lainnya, anjing laut berjanggut yang menjadi lebih sulit berkembang biak karena kebisingan manusia. Satwa tersebut akan membuat suara bernada tinggi untuk menarik pasangan. Saat ini perkembangbiakannya melemah, diduga karena kebisingan di laut yang semakin parah.

Selain kedua satwa tersebut, masih terdapat puluhan satwa laut lain yang terbukti terganggu kehidupannya akibat kebisingan tak alami di lautan. 

Saat ini, pemanfaatan teknologi peredam suara di lautan dinilai penting untuk digunakan. Meski begitu, masih diperlukan penelitian dan pengembangan mengenai teknologi tersebut agar dapat berfungsi maksimal. (M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya